17.POSESIF

9 1 0
                                    

Semua mata beralih menatap Rindu, mereka sudah curiga saat melihat Rindu di sana.

"Eh,induk bebek karet ini semua pasti kerjaan Lo kan,kalau sampai Zyha kenapa-kenapa gimana hah,"labrak Nea.

"Lo Tarok di mana otak Lo goblok,"maki Hyalin tak kalah parah.
"Lo kalau mau jadi pengganggu jangan di sini,"Elas angkat bicara.

"Rega, galaksi seret mereka keluar,"titah Erion yang langsung di angguki ke duanya.

"Zyha Lo ngak papa,"tanya Germi panik.
"Ngak papa gue cuma kaget aja tadi,"balas Zyha meyakinkan.

"Kita pulang sekarang,"ucap Alan yang menggendong Zyha ala bridal style.

"Alan turunin gue,Lo ngak liat orang pada perhatiin kita,"protes Zyha tapi sang empu tak memedulikannya.

Sesampainya di parkiran, Zyha masih saja mengoceh bahkan ocehannya semakin lama semakin tidak jelas saja.

"Lo bisa diam ngak,apa perlu gue diamim,"ucap Alan tapi Zyha tidak mengindahkannya sama sekali.

Tampa aba-aba Alan menarik Zyha dalam dekapannya,mencumbu habis bibir yang membuatnya candu itu.
Tanpa memberinya celah sedikit pun.

Sementara Zyha hanya diam,otak kecilnya belum bisa mencerna apa yang barusan terjadi,semua itu terlalu cepat baginya.

* * *

Sesampainya di rumah, Zyha langsung bergegas keluar dari mobil.
Zyha berdiri di depan cermin, benar-benar kacau kata yang pantas untuk mengutarakan dirinya sekarang.

Rambut acak-acakan dan di tambah make up luntur bukan lah aksen yang bagus untuk di pandang.

"Susah banget sih,"keluh Zyha yang kesusahan dengan resleting nya.
"Sini biar gue aja,"ucap Alan yang perlahan menurunkan resleting nya.s

"Makasi_,"
"Alan Lo ngapain di sini,"ucap Zyha berbalik menatap suaminya itu.

"Bantuin istri emang salah,"tanya Alan.

"gue juga takut istri gue yang cantik ini tenggelam lagi nanti,"ucap Alan yang perlahan mengikis sedikit Dami sedikit jarak di antara ke dua nya

"Lo,jangan ngaco deh,sana pergi gue mau mandi,"cicit Zyha gelagapan.

Alan semakin mendekat,bahkan Zyha tanpa sadar sudah menahan napas sedari tadi.

"Jangan lupa napas,Lo bisa di sini nanti,"bisik Alan yang kemudian melangkah pergi.

Zyha menghirup udara di sekitar nya, posisi seperti tadi benar-benar tidak aman baginya.

Dengan posisi seperti tadi Alan bisa saja melahapnya begitu saja.Zyha benar-benar tidak bisa membayangkan jika Alan benar-benar melahapnya tadi.

Lima belas menit bersilang, Zyha baru saja keluar dari kamar mandi.Dan mendapati keberadaan suaminya di sana.

"Hah, untung ngak ada orang,"ucap Zyha menghela napas lega,pasal nya ia lupa mengambil baju ganti nya tadi
Alhasil Zyha hanya menggunakan handuk sekarang yang dengan jelas mengekspos kulit putih nya.

"Lo nyoba goda gue atau gimana Zyha,"ucap Alan yang mendukung tubuh Zyha dari belakang.

Zyha bisa merasakan napas Alan mengenai leher jenjangnya.Membuat
Jantungnya memompa tak karuan.

"He-he-he,gue lupa bawa baju ganti tadi,Lo mandi dulu sama,gue mau ganti baju dulu,"ucap Zyha cengengesan.

"

He,kenapa gue ngak bakalan ngapain kok,gue juga bisa mandi nanti,"ucap Alan menduduki dirinya di sofa.

Membuat Zyha dengan jelas melihat otot sixpack itu.Ah, Zyha benar-benar penasaran bagaimana rasanya kalau ia menyentuhnya.

Zyha segera menghilangkan pikiran kotornya itu,ia tidak akan luluh hanya karena godaan semata.

Zyha menarik napas dalam-dalam,ia harus tegasjangan sampai ia terintimidasi dengan manusia di depannya itu.

"Jadi Lo ngak mau mandi gitu,"ucap Zyha datar.

"Kalau Lo ngak mandi sekarang jangan harap Lo bisa tidur di sini,gue ngak peduli Lo mau tidur dimana,mau di sofa,di dapur atau di luar juga gue ngak peduli,"ancam Zyha.

Tapi sang empu sama sekali tidak sadar kalau Alan sudah sedari tadi
berdiri di depan nya.

"Yes honey!,"ucap Alan yang menatap lekat manik coklat tua itu.Mengecup singkat sudut bibir mungil itu.membuat Zyha lagi-lagi menahan napasnya.

* * *

Jam istirahat,seluruh siswa berhambur memasuki kantin, Zyha dan ddk baru saja masuk dan mencari keberadaan para pawang nya itu.

"Lyn sini,"panggil Aksel.
"Yuk,Zy udah di panggil noh,"ucap Nea yang menari tangan Zyha pergi.

"Minggir,"suruh Alan pada Feren yang duduk di sampingnya.
"Tau gue bentar,"ucap Feren yang segera pindah ke sebelah Erion.

"Kalian mau pesan apa biar sekalian,"tanya Aksel.
"Gue mau teh dingin sama bakso aja,"ucap Zyha.

"Gue samain aja,"ucap Hyalin.
"Gue juga,"tambah Nea.

"Oh, ya ion Germi gimana,"tanya Zyha.

"Dia baik-baik aja,"balas Erion singkat.

"Kalau gitu pulang sekolah gue main ke rumah Lo ya,"ucap Zyha antusias.
"Zy kalau Ion oke-oke aja,tapi Lo kudu nanya dulu sama suami Lo ngasih apa enggak,"ucap Feren.

"Lan boleh kan,"tanya Zyha sambil mengedipkan matanya.
"Ngak kalau ngak ada gue,"balasnya singkat

"Emang siapa bilang gue mau jalan sendiri,mobil gue aja Lo sita,"ucap Zyha mengerucutkan bibirnya.

"Ya elah Lan posesif juga ada batasnya kali,"ucap Feren.
"Lo bosan hidup,"tanya Alan dingin membuat nyali Feren menciut seketika.

Oke gays sampai sini dulu
Semoga readers senang ya sama
Chapter nya😘😄
-
Jangan lupa Vote comment and share
Sampai jumpa di postingan berikutnya

AttahalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang