naura tidak bisa tidur malam ini karna terus-terusan mual.
"sayang...kamu belum tidur"?tanya rasya membuka pintu kamar.
"aaa...nggak bisa tidur aku nyaaa..." ucap naura manja dan langsung memeluk rasya.
"apa yang di rasain?apa yang sakit sayang"?ucap rasya mengelus pucuk kepala naura lembut
"CK! tau nih serba salah,aku udah ngantuk tapi aku mual...."
"kita ke rumah sakit ya aku takut kamu kanapa-kanapa"
"udah nggak apa-apa kok.aku bisa tahan"
"INI SEMUA JUGA GARA-GARA KAMU TAU NGGAKK"lanjut naura dengan nada tinggi nya.
"kenapa gara-gara aku"?-rasya
"ya iyalah,kamu yang udah bikin aku kayak gini,tanggung jawabbb"!!!
"yaudah,maaf ya..."
"aku pijitin deh biar kamu nggak ngomel" ucap rasya langsung memijat punggung naura.
"maksud kamu apa ngomong gitu?ngatain aku bawel"?
"ya abis kamu tuh bawaan nya emosi terus hari ini?kenapa?
"pakek nanya lagi loe,berat tau nggak bawa ni perut" keluh naura.
"NAURA" tegur rasya lembut.
"nggak boleh ngomong kayak gitu,sekarang dia di dalem itu udah bisa denger apa yang kamu omongin.dan dia bisa sedih denger omongan kamu barusan,dia pasti berpikir kalau kita nggak menginginkan kehadiran dia di dunia ini"ucap rasya.
"iya.iya aku salah nggak bakal ngomong gitu lagi aku" ucap naura penuh penyesalan.
"yaudah tidur..."ucap rasya.
"pelukkkk..."ucap naura mode manja.
"mau di peluk?sini-sini..."rasya membuka kedua tangan nya lebar-lebar dan mendekap naura erat.
begitulah mood naura selalu berubah-ubah dan hanya rasya yang selalu bersabar menghadapi nya,mungkin kesabaran itulah yang akhirnya menjadi salah satu alasan naura jatuh cinta kepada suami nya itu.
"sampek deh! ujar alan.
"makasih ya.kamu udah nemenin aku hari ini"-tania
"sama-sama sayang....
"alan aku masuk ya..."ucap tania.
"kamu nggak mau nyuruh aku mampir gitu"?nyuruh aku ketemu sama mama"
"mm...nggak usah alan,kamu langsung pulang aja ya.kamu pasti capek dan butuh istirahat"ucap tania.
"nggak kok,aku biasa aja.sekedar ketemu sama mama kamu nggak masalah kok,apa lagi aku kan harus lebih deket sama calon mertua" ucap nya dengan senyum yang meledek.
"nggak usah alan.aku bilang nggak usah,kamu langsung pulang aja ya" ucap tania yang menolak.
"kamu kenapa sih,kok kayak mau menghindar gitu dari aku"?kenapa kamu malu punya calon suami yang miskin kayak aku"?
"alan.kok kamu ngomong nya gitu"?aku sama sekali nggak mempermasalahkan mau kamu miskin atau kaya"-tania
"terus kenapa nggak bolehin aku ketemu sama mama"?-alan
"ya aku nggak mau kamu di hina sama mama,kamu ngerti dong maksud aku,lagi pula ini udah malem mama pasti juga udah tidur" ucap tania
KAMU SEDANG MEMBACA
dalam genggaman obsesi
Любовные романыnggak ada diskripsi cerita,langsung baca aja!