3 Bulan kemudian...
Melody's POV
Sudah 3 bulan berlalu, aku dan Orion menjadi teman dekat, ya, tidak bisa dibilang sahabat karena kami tidak selalu berbagi tentang perasaan masing-masing. Tetapi kami selalu dekat, jadi bisa dibilang teman dekat.
Dan sampai sekarang kami memainkan permainan konyol yang aku buat di atas atap gedung beberapa bulan yang lalu. Lama kelamaan dia bisa membuka sisi dinginnya menjadi hangat walaupun hanya beberapa kali.
Dan disinilah aku, berjalan ke arah ruang tamu rumah Orion. "Kalian akhirnya datang juga" Aku menoleh dan mendapati Om Dika menyambutku dan keluargaku.
Kami diundang lagi ke acara keluarga Om Dika. Aku juga tidak mengerti atas dasar apa kami diundang, setiap kali aku bertanya pada papa, rasanya papa terlalu banyak menyembunyikan maksud dan tujuan undangan makan malam ini.
Kami di ajak makan malam dan diajak mengobrol santai dengan keluarga Om Dika.
Ternyata banyak sekali sepupu Orion dan aku baru tahu, Orion punya kakak lelaki yang sangat pecicilan dan sangat tampan. Saat kami bertemu saat jamuan makan malam waktu itu, kakak laki-lakinya ini sedang mengurusi perusahaan cabangnya sendiri di Paris.
Sirius Dalvarano Hermawan. Entah sudah berapa kali aku digoda oleh Mas Dalva, sementara Orion hanya diam saja, dan menatapku dengan tatapan khasnya, begitu dingin dan datar.
"Eh dy, kamu dekat sama Orion sejak kapan?" tanya Mas Dalva.
"Lupa mas" ujarku sekedarnya sambil tersenyum.
"Sudah mas, jangan ditanya-tanya begitu" ujar Orion dengan dingin, aku sampai bergidik melihat Orion menatap Mas Dalva seperti ingin menerkamnya.
"Kenapa memangnya? Kan kali aja ody mau deket sama Mas ya?" tanya Mas Dalva sambil mengedip-edipkan matanya padaku. Aku hanya tersenyum malu dan lebih memilih diam.
"Gak boleh. Mas kan sudah tua" gerutu Orion. Aku hanya menatapnya tanpa berkata-kata. Aku sukses jadi pendiam hari ini. "Lah, kamu kan sudah ada gita, kenapa lagi?" tanyanya.
"Dia sudah tunangan mas" sergah Orion.
"Tapi kamu cinta kan?" Orion diam saja, tadinya dia menatap Mas Dalva sekarang tatapannya menatapku.
Aku rasanya ingin mengecilkan tubuhku sekarang atau hilang dalam sekejap mata. Sesak sekali mengetahui fakta diamnya Orion berujung pada jawaban, iya. Aku hanya mengalihkan pandanganku pada sepupu Orion yang tengah bermain.
Sepupu Orion ada 6, 5 perempuan yang sudah remaja dan 1 laki-laki yang baru dua tahun, namanya Dafa, dan begitu menggemaskan. "Kakak, mau permen?" tawarnya padaku, aku hanya tertawa kecil dan menggeleng. "Kakak suka rasa apa? Afa ada rasa strawberi, cokelat, sama vanilla" ujarnya mengabaikan gelengan kepalaku.
"Dafa suka permen, sayang?" tanyaku sambil merangkul lelaki kecil itu. Dia menatapku sambil membulatkan matanya yang berbinar-binar, tersenyum lebar dan mengangguk cepat. "Kalau kakak ke sini lagi, kakak bawain yang banyak ya" ujarku sambil menggoyang-goyangkan tangannya, Dafa mengangguk cepat. "Makasih ya kakak cantik" Aku tertawa menerima pelukannya.
"Kak Orion, kok Kak Gita sudah lama gak ke sini?" Aku melirik sebentar ke arah Orion yang tengah menatap gadis remaja cantik yang kuketahui tadi bernama Syifa. Aku menghela nafas kecil dan memfokuskan perhatianku pada Dafa yang sibuk dengan permennya.
"Kamu coba tanya sendiri ke orangnya" jawab Orion dengan nada dinginnya. Syifa berdecak dan dari sudut mataku dia berkacak pinggang.
"Aku kan udah kangen sama kak Gita" ujarnya. Aku berusaha tersenyum di depan dafa yang kini memakan permen-permennya sampai belepotan, aku berusaha tidak mengeluarkan airmataku disini. Aku sangat menyadari, kak Gita sudah sangat diterima di keluarga ini, dan sangat sepadan berdampingan dengan Orion jika mereka bertunangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Melody of Us
عاطفيةCerita ini tak ubahnya sebuah cerita cinta biasa. Dengan tokoh yang biasa. Seorang yang dingin dan seorang yang begitu aktif, dipersatukan dalam sebuah keinginan panah sang pemanah cinta. Mereka diikat sebuah cincin, tanpa cinta awalnya. Tetapi p...