Part 22 - Setitik Kebenaran

109 5 0
                                    

Hei guys. 

Terimakasih sudah mau mampir dan membaca cerita ini.

Vote dan comment akan selalu di tunggu ya! Maafkan kalau ada yang salah, dari EYD, kesalahan dalam mengetik (typo), kesalahan dalam struktur kalimat yang tidak efektif ataupun tidak koheren. Author hanyalah manusia biasa, hahaha.

Selamat membaca!Xoxo

*********

Begini kah akhir kita? Terlalu awal untuk berpisah, terlalu lama untuk bertahan. Apa tidak ada jalan lain bintangku? Apakah keegoisan serta sulutan amarah dapat membunuh sebuah cinta yang telah tumbuh? Sedangkan dunia menggambarkan cinta itu suatu rasa yang luar biasa hebatnya. 

Apakah cinta tidak bisa menyelamatkan kisah kita ini? 

*******

Gadis itu masih menatap kosong langit-langit kamarnya. Ia tidak pernah berpikir pada akhirnya begini. Ia tidak pernah tahu ternyata semuanya bahkan serapuh ini. 

Sebuah kesalahan kah kita memaksa cinta tumbuh diantara kita karena terbiasa? Apa aku terlalu munafik untuk mengatakan bahwa aku bisa membuatmu jatuh cinta hanya padaku? 

Kata-kata itu terus terngiang di kepala gadis itu. 

Tapi apakah sanggup aku membencimu, Orion? Munafik sekali kalau aku bilang membencimu ketika sampai sekarangpun aku masih mencintaimu. 

Dan untuk kesejuta kalinya, airmatanya tidak ingin membiarkan gadis ini sendiri, menemaninya bagai teman yang setia ketika dunia berpaling darinya. 

Ia mengangkat tangan kanannya. Mengamati cincin manis yang melingkar di jari manisnya. Begitu pas dan indah. Airmatanya mengalir terus menerus ketika cincin itu berkilauan diterpa sinar lampu kamarnya. 

Indah tetapi tak seindah kisah kita, Orion. Bahkan aku tak sanggup untuk melepas cincin ini. 

"Melody?" Suara Dean memecah keheningan, gadis ini mengalihkan pandangannya tanpa menghapus airmatanya. 

Dean menyeritkan dahinya, tak paham apa yang sedang terjadi, tetapi jelas sekali airmuka adiknya itu terlihat begitu terluka. 

Tanpa aba-aba lelaki itu memeluk adik perempuan satu-satunya, dan membelai rambut gadis itu ketika isakan tertahan keluar dari mulut Melody. 

Sial, apa yang Orion lakukan padamu? umpat lelaki itu. 

**********

"Wah, penampilanmu berubah ya?" tanya Sheila yang kini sudah duduk di hadapan Juan sambil memperhatikan kacamata hitam berbingkai yang terpasang di wajah lelaki itu. Juan hanya mengangkat bahunya acuh. 

"Jadi bagaimana perkembangannya, Ju?" tanya Sheila. Setelah Juan mengantar Melody pulang, dia bertemu dengan Sheila. Hari ini, dia akan mengakhiri sandiwara gila yang dibuat oleh Sheila. Berhenti karena dia sudah tidak tahan dengan kebohongan yang dia berikan pada Melody.

Lelaki itu sadar dia jatuh dalam pesona Melody dalam sekejap mata. Juan tidak bisa memainkan perannya sekarang, kebohongan yang ia buat untuk membantu Sheila kini tak bisa ia pertahankan. Dia bahkan merasa jijik pada dirinya sendiri, karena berbuat baik dan mendekati Melody untuk sebuah peran. 

"Hubungannya dengan Orion memburuk, tentu saja" sindir Juan, Sheila tersenyum penuh kemenangan, tidak merasa tersindir sama sekali.

"Tetapi hubungannya denganku makin memburuk pula" lanjutnya. Sheila kini menyeritkan dahinya, Juan menghela nafasnya lalu memandang Sheila dengan tajam. 

The Melody of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang