6 ; Si pengangguran

3.1K 216 1
                                    

Up lagiyyy, typo tolong tandain yah~

btw aku ikut seneng deh kalo kalian tertarik sm cerita abal-abal aku ini, luvv (ㅅ˙³˙)♡ selamat membaca🩷

______________________

Setelah acara jalan-jalan berkeliling kantor telah selesai, kini mereka bertiga sedang dalam perjalanan pulang dengan Rye bersama Mike di mobil dan Jake yang menggunakan motornya sendiri.

Sebenarnya Mike lah yang memutuskan untuk pulang lebih cepat, ia ingin menghabiskan waktu di mansion bersama adiknya.

Toh tidak ada yang melarang jika ia ingin pulang lebih cepat.

"Abang, kalau misalnya ada orang yang gagal debut di perusahaan abang, mereka akan dikemanakan?" Tiba-tiba Rye bertanya penasaran pada Mike.

"Ya terserah mereka saja, kalau masih mau mengasah bakatnya bisa tetap berada di perusahaan dan terus latihan, kalau tidak kuat dengan latihannya biasanya mereka akan memilih keluar. Yang jelas abang tidak akan pernah membiarkan mereka debut tanpa persiapan." Jelas Mike panjang. Kata-kata terpanjang yang bahkan ketika pertemuan pun tidak pernah ia lakukan.

Rye hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti dengan perkataan abangnya. Sebenarnya ia penasaran dengan peserta yang ia ajak kenalan tadi. Sepertinya ia menyukai orang tersebut.

Menyukai dalam artian berbeda tentunya, Rye tidak pernah dibolehkan untuk menjalin hubungan dengan siapa pun bahkan di usia nya yang sudah menginjak kepala 2 ini.

Rye berpikir sepertinya ia akan mengajaknya berteman. Mungkin di lain waktu ia akan meminta abangnya untuk membawanya kembali ke kantor tersebut.

~~~

Setelah tiba di mansion ternyata sudah ada Catherine yang mengambut di depan pintu. Lebih tepatnya menyambut Rye.

Memang, sebelum pulang Mike mengabari pelayan agar menyiapkan makan siang untuk ia dan kedua adiknya. Mike masih merasa kurang puas dengan makan siang yang ia pesan sebelumnya.

Setelah Rye keluar mobil ia langsung berlari kecil ke arah Catherine yang membuka lebar kedua tangannya bersiap memeluk Rye.

"Mami kok sudah pulang? Sudah selesai acara amal nya?" Tanya Rye mendongak ke arah Catherine.

Bukannya menjawab Catherine justru membawa Rye masuk masih sambil posisi memeluk anaknya itu. Mereka kelihatan seperti pinguin yang sedang berpelukan.

"Sudah dong, makanya Mami disini."

Rye hanya membulatkan mulutnya saja setelah mendengar itu. Kemudian keduanya kini sudah berada di sofa ruang tamu menunggu kehadiran saudaranya yang masih di luar.

Catherine masih saja dengan agenda memeluk anaknya ini, ia merindukan Rye karena hanya bertemu saat sarapan saja tadi pagi.

Tak lama terdengar suara langkah mendekat yang ternyata itu adalah Mike dan Jake.

Kini Mike mengambil tempat di samping Rye dan Catherine, kemudian ia menyandarkan kepalanya ke bahu adiknya itu.

"Abang tumben mau makan siang lagi di rumah? Tadi memangnya belum kenyang?" Kini Catherine menaruh atensi pada putra sulungnya itu.

"Belum Mi, tadi menunya masakan Italia, jadi nasi nya hanya sedikit. Mike takut adek ga puas, jadi kita pulang dan akan makan siang lagi."

Rye yang mendengar itu menundukkan kepalanya malu. Memang sebenarnya ia belum merasa puas dengan butter rice tadi. Porsinya terlalu sedikit untuk perutnya itu hihihi.

The Bonds of Rye Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang