30 ; Pesta Opa

1.1K 112 11
                                    

haiii met pagiyyy

maaf ya jadi jarang updatee, diriku lg sakit, siapa sakit jg krn cuaca? 🤧☝

typo tolong tanda~
___________________________

Suara dentuman musik memenuhi kediaman Johnson. Malam ini, keluarga Johnson mengadakan pesta ulang tahun Obie yang ke-80. Tamu-tamu dari berbagai kalangan hadir, membuat suasana semakin riuh.

Di sudut ruangan, Rye berdiri dengan gugup ditemani beberapa penjaga di sana. Ia mengenakan setelan jas hitam elegan walaupun tidak menonjolkan sisi maskulin seperti saudaranya yang lain. Saat ini kegugupan sedang melanda Rye, tangannya sedikit gemetar memegang gelas berisi air mineral, berusaha menenangkan diri di tengah keramaian.

"Adek baik-baik aja? Mau ke kamar aja sama abang?" Mike menghampiri adiknya dengan khawatir. Ia tahu betul Rye memiliki sensitivitas terhadap suara keras.

Rye mencoba tersenyum, "Adek baik abang~ cuma sedikit... Kaget hehehe."

Mike mengangguk paham. "Mau keluar sebentar sama abang?" Mike berencana mengajak adiknya itu ke taman belakang untuk menghirup udara segar. Jelas ia memahami kegugupan Rye saat ini, dan sayangnya saat ini entah kemana saudara-saudaranya yang lain.

Belum sempat Rye menjawab, suara bass dari speaker di dekat mereka mengencang, membuat Rye terlonjak. Ia refleks menutup telinganya, matanya terpejam erat menahan rasa tidak nyaman.

Mike segera merangkul bahu adiknya, berusaha melindungi Rye dari keramaian. Tak lama terdengar beberapa langkah kaki mendekat terburu-buru ke arah mereka.

"Adek, adek dengar abang? Adek baik-baik aja?" Pertanyaan gusar itu berasal dari Jamie yang memang memperhatikan interaksi Mike dan Rye sedari tadi dari sudut yang berbeda.

Ia tidak bisa mendekati keduanya karena harus berbincang dengan salah satu rekan kerjanya yang turut di undang malam ini. Namun ketika mendengar suara nyaring tadi, tanpa pikir panjang Jamie langsung menghampiri keduanya.

Mike memberi isyarat pada saudaranya itu, Jamie mengerti situasi langsung membantu Mike menuntun Rye ke luar. Tidak hanya Jamie, para bungsu pun ikut menemani Rye untuk keluar. Mereka sedikit menyesal tidak berada di sekitar kakaknya itu sedari tadi.

Setelah berhasil membawa Rye ke taman belakang. Mike mendudukkan Rye di salah satu bangku, sementara Jamie kembali berlari ke dalam untuk mengambil air minum dan obat penenang.

Tak lama terdengar langkah mendekat ke arah mereka, ternyata Iggy datang setelah mendengar laporan dari pelayan di sana.

Sebenarnya Iggy tidak tertarik dengan acara ini, oleh karena itu ia memutuskan untuk mengurung diri di ruang membaca. Namun salah satu pelayan tadi menghampirinya dan menceritakan semuanya, membuat tanpa pikir panjanh Iggy menuju mencari keberadaan adiknya itu.

"Adek dengar abang, tarik napas pelan-pelan. Ikuti irama napas abang ya," Iggy berkata lembut, sambil menggenggam tangan Rye.

Jamie kembali dengan segelas air dan obat milik Rye. "Ini adek minum dulu ya," ujarnya.

Dengan tangan gemetar, Rye menerima obat itu dan Iggy membantu adiknya itu untuk meminumnya. Kemudian secara perlahan napasnya mulai teratur.

"Maaf," gumam Rye pelan, merasa bersalah.

Mike menggeleng, "Tidak perlu minta maaf. Adek tidak salah apa-apa."

Tak lama kemudian, Catherine muncul dengan wajah cemas. "Sayang, anak Mami kenapa?" tanyanya, langsung duduk di samping Rye dan merangkulnya.

Rye menyandarkan kepalanya di bahu Catherine untuk mencari kenyamanan. Catherine mengusap lembut rambut putranya, seperti yang selalu ia lakukan sejak Rye kecil.

The Bonds of Rye Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang