padahal rencananya gamau up hari ini, tp gapapa kita sneak peak dulu tokoh baru di sini 🤫
tolong voting nya yaa, terima kasih~~
_________________________________"Rye sudah tidak sayang Daddy ya?" Ini sudah pertanyaannya ke 5 Harris hari ini. Dan ini masih pukul 10 pagi.
Ketika kemarin ia diberitahu oleh istrinya jika Rye memiliki teman wanita, membuat Harris cemburu. Sama seperti Alan, awalnya ia mengira jika anaknya ini sudah jatuh cinta. Untung saja tidak.
Rye menghela napasnya sejenak. Kebetulan hari ini adalah weekend, dan tentunya semua keluarga meliburkan diri dari segala berkas-berkas pekerjaan mereka dan berkumpul di mansion. Termasuk Harris yang saat ini masih merajuk ke anaknya, Rye.
"Daddyyyy, kan Rye sudah bilang lupa ceritaaaa." Rengeknya saat ini. Ayolah, dirinya sudah berulang kali menjelaskan tentang masalah kemarin. Bahkan sebenarnya itu tidak bisa disebut sebagai masalah. Harris hanya terlalu berlebihan.
Harris masih berlagak merajuk. Ia hanya melirik anaknya itu kemudian menatap tontonan di depannya. Mereka berdua saat ini sedang di ruang keluarga untuk menonton TV. Benar hanya berdua, Harris memerintahkan keluarganya untuk tidak mengganggu dirinya dengan Rye hari ini.
"Hayoloh Daddy sedih. Papa juga sedih, kenapa anak manis Papa ini tidak cerita? Papa kira Rye akan memiliki kekasih sekarang." Tiba-tiba saja Deus datang bergabung dengan mereka.
Harris menatap adiknya itu sinis. Bukankah sudah ia perintahkan untuk tidak mengganggu? Selalu saja ada hama di antara Harris dan anaknya.
Deus paham jika sekarang ia sedang ditatap tajam oleh kakaknya, tapi apa boleh buat? Ia juga ingin menghabiskan waktu dengan anak manis ini. Harris kan orang tua kandungnya, pasti sudah sering bersama, harusnya kakaknya lah yang sadar diri dan bergantian dengannya.
"Ishh bukan begitu Papa~ Rye lupaaaa, lagi pula siapa yang bilang sih Rye pacaran?!" Cerca nya kesal. Dari kemarin dia selalu dituduh berpacaran terus, bahkan dirinya saja tidak ada berpikiran ke arah sana untuk sekarang.
Namun keduanya tidak ada lagi yang membuka suara setelah Rye menjawab seperti itu.
Apakah mereka benar-benar sedih? atau malah kecewa dengan dirinya? Begitu pikirnya.
"Daddy sama Papa mau apa biar memaafkan Rye??" Akhirnya ia lebih memilih mengalah saja dari pada di abaikan seperti ini. Rye tidak suka di abaikan.
Diam-diam keduanya tersenyum senang mendengar penawaran menarik dari anak itu.
"Ehem" suara deheman Harris itu mengambil perhatian Rye. "Bagaimana kalau hari ini Rye habiskan waktu dengan Daddy sebagai permintaan maafnya?" Tawar Harris pada anaknya itu.
Deus yang mendengar itu merengut tidak terima, "Ehem, jangan lupakan Papa." Katanya sambil melirik ke Harris menggoda.
Tidak akan kubiarkan kalian bersenang-senang tanpaku, batinnya menyeringai.
Rye kini semakin bingung. Apa yang harus dia lakukan sekarang?
"Rye pergi bersama Papi saja." Kini Leo muncul tiba-tiba entah dari mana bergabung dengan mereka.
Sial, bertambah lagi hama di sini, pikir Harris.
"Ya sudah, ayo kita jalan berempat saja! Jadi adil, semua bisa bersama Rye hari in!" Sudah Rye putuskan, dari pada memilih salah satu, lebih baik membawa semuanya saja.
Harris yang mendengar itu menatap tidak terima, namun luluh ketika melihat wajah melas anaknya. "Hahh..baiklah ayo bersiap, kita akan ke mall untuk berbelanja sepuasnya."

KAMU SEDANG MEMBACA
The Bonds of Rye
FanfictionMeskipun bukan bungsu, Rye adalah sosok yang paling disayangi dan dilindungi oleh saudara-saudaranya. Keceriaan dan ketulusannya membawa kehangatan di antara mereka. ________________________ suka cerita yang karakter nya lusyuuu 🤩 original dari p...