26 ; Jake yang aneh

910 82 0
                                    

haii maaf baru muncul lagii ˙˚ʚ('◡')ɞ˚˙

hehe aku sengaja kemarin mau genapin vote nya sampe 3k dulu baru mau up, terus baru liat hari ini udah nyampe target nya, jadi aku up deh. Makasih yaa yang udah rajin vote (ㅅ˙³˙)♡

selamat membacaa, typo tolong tanda~
________________________________

Malam harinya Rye nampak berseri-seri sekali. Keluarga yang melihatnya pun nampak penasaran, apa kira-kira yang membuat anak manis ini bahagia?

"Rye pakai bando?" Mereka saat ini sedang berkumpul di ruang keluarga, dan pertanyaan Lottie tersebut membuat orang-orang langsung menoleh ke yang bersangkutan.

"Iya Maa, bando dari bang Evan." Pamer nya pada keluarganya. Evan yang melihat hadiahnya dipakai oleh Rye, nampak merasa senang sekali. Gantian, justru sekarang Evan lah yang terlihat berseri-seri.

"Cucu Oma lucu sekali." Lia kemudian merentangkan tangannya untuk meminta cucunya itu mendekat. Rye yang mengerti pun menghampiri Lia yang sedang duduk di kursi pijat nya dan memilih duduk di karpet, di samping Oma nya itu.

Saudara-saudaranya yang baru sadar dengan penampilan Rye malam ini nampak terpesona sesaat. Bando yang digunakan oleh Rye sungguh pas sekali dengan wajahnya, membuat dirinya nampak semakin cantik.

Sama seperti Jake, sedari tadi dia masih memandang lurus ke arah Rye yang sedang bercengkrama dengan Oma nya di seberang sana. Entah apa yang sedang ia pikirkan, sampai tak sadar kedua abangnya juga ikut memperhatikannya sejak tadi.

Josh menyenggol pelan tangan Jamie, memberi kode untuk melihat ke arah bungsu mereka. "Kenapa adikmu melihat Rye seperti itu?" Bisik Jamie pelan, "Itu yang ingin kutunjukkan padamu, tatapan Jake seperti pemburu yang menemukan mangsanya." Pernyataan itu membuat Jamie menoleh ke arah Jake lagi sekilas, namun kini adik bungsu nya itu sudah mengalihkan tatapannya ke arah lain.

"Jadi kenapa anak Mami ini kelihatan senang sekali malam ini?" Catherine baru saja datang dengan membawa sepiring buah-buahan potong untuk camilan malam Rye.

"Hehehe, Rye cuma senang aja hari ini produktif sekalii. Besok Rye belajar piano lagi ya sama bang Marcell?" Ucapnya dengan nada yang riang.

"Tidak." Suara datar tersebut keluar dari seseorang yang sejak tadi nampak menyimak pembicaraan mereka, Jake.

Rye menoleh ke arah adiknya itu dengan pandangan bertanya, "Loh? Kenapa?"

"Besok kan kita mau berenang, lagipula kapan lagi ada waktu untuk berenang bersama dengan yang lainnya? Besok sudah waktu yang pas." Jawab Jake dengan nada meyakinkan.

Rye nampak berpikir sejenak, "Iya.. Tapi kan berenang tidak seharian? Kakak bisa belajar piano sama bang Marcell di sore atau siang hari." Benar kan? Lagi pula latihan piano hanya butuh 2 jam saja.

Jake nampak tak puas dengan jawaban Rye itu, "Tidak boleh kakak, kenapa sangat ngotot sekali sih?! Apa bagusnya si Marcell itu? Adek bisa carikan kakak guru piano lain. Pokoknya besok kita harus berenang saja, tidak usah piano piano segala."

Setelah mengucapkan itu Jake berdiri dan bergerak menjauhi mereka, sepertinya ia akan ke kamarnya. Namun ketika ia melewati Alan, si bungsu itu nampak macam menatap permusuhan ke arah abangnya itu.

"Abang sih!" Ucap Jake sinis kemudian Jake melanjutkan langkahnya menuju lift untuk ke kamarnya.

Semua keluarga yang ada di sana nampak bingung dengan kejadian barusan, tumben sekali Jake berbicara sedikit kasar pada kakak kesayangannya itu. Hal tersebut tentunya juga dirasakan oleh para orang tua, Harris nampak memikirkan sikap anaknya barusan.

The Bonds of Rye Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang