33 ; Selamat tinggal

1.1K 111 8
                                    

haloooo, rye datang lagiiiyyy~ 🫣

part nya spesial agak panjangan dikitt, karena lama sekali tidak menulisss ╥﹏╥

6000+ kata, menyala jari ku ❤️‍🔥 tolong bantu votingnya yaa ˙˚ʚ('◡')ɞ˚˙

typo tolong tanda~
______________________________

"Sungguh? Fero dengan Clara? Bagaimana bisa?!" Harris terkejut mendengar cerita adiknya barusan.

Ketika Etta dan Leo pulang, mereka langsung mendatangi Harris untuk menceritakan apa yang terjadi di acara tadi. Tentu saja, selama acara mereka sudah menahan untuk tidak pulang lebih dulu karena tidak sabar memberikan informasi ini pada kakaknya.

"Benar kak. Bahkan selama di acara, tangan Clara tidak melepaskan Fero sedetik pun. Mereka melekat seperti perangko." Ucap Etta menggebu-gebu.

"Clara sepertinya sekarang menjalin hubungan dengan laki-laki itu. Namun kenapa dia kembali ke sini? Bukannya dulu dia sudah di asingkan kedua orang tuanya?" Tanya Leo penasaran.

Harris juga ikut penasaran, apa alasan Clara muncul kembali? Apakah ini pertanda baik? Ia jadi teringat beberapa waktu lalu ketika tidak sengaja melihatnya di mall, apakah wanita itu memang sudah lama tinggal di sini? Atau selama ini justru ia hanya sembunyi saja?

~~~

Mari kita berkenalan sedikit tentang Clara.

Clara Regina, merupakan adik tiri dari mendiang Elizabeth. Ia di adopsi dari panti asuhan ketika usianya 5 tahun. Usianya terpaut beberapa bulan lebih muda dari Elizabeth.

Kehidupan keduanya sangatlah adil. Apa yang Elizabeth punya, pasti Clara juga punya. Jika Ibu membelikan Clara boneka, maka Elizabeth juga akan mendapatkannya. Dan apabila Ayah mengajak Elizabeth jalan-jalan, maka Clara akan di ajak. Tidak pernah ada kesenjangan di antara mereka.

Namun, ada satu yang Clara tidak punya, yaitu atensi. Elizabeth tumbuh menjadi anak yang sangat cantik, pintar, ramah, dan ceria. Wajahnya bagai menggambarkan ciptaan dari Aphrodite. Benar-benar menurun dari Ibunya.

Sementara, Clara tumbuh dengan wajahnya yang standar. Tidak buruk namun juga tidak terlalu cantik. Benar-benar biasa saja. Apa lagi Clara juga cukup payah dalam akademik, juga sifatnya yang terkadang sombong karena berasal dari keluarga kalangan atas. Padahal dia adalah anak adopsi.

Kedua kakak beradik yang memiliki sikap berbanding terbalik tersebut, membuat orang-orang lebih menaruh atensi pada Elizabeth. Mereka selalu memuji, mendambakan, bahkan berbondong-bondong ingin menjadi teman dari Elizabeth.

Berbeda dengan Clara. Ia tidak begitu diminati karena perilakunya yang angkuh itu. Ketika semasa sekolah dulu, paling tidak ia hanya memiliki 3 teman saja. Itu pun merupakan orang-orang yang se tipe dengannya, sama-sama angkuh.

Hal inilah yang membuat Clara menaruh rasa iri yang begitu besar pada Elizabeth. Sampai pada puncaknya, ketika mereka berada di bangku sekolah menengah, Elizabeth menjalin kasih dengan seorang lelaki yang menjadi idaman setiap wanita saat itu. Laki-laki itu adalah Harris.

Disitulah Clara menjadi gelap mata dan semakin busuk hati. Seolah tidak tau diri, ia meminta Elizabeth untuk memutuskan hubungannya dengan Harris. Alasannya, karena Clara merasa ia lebih dulu menyukai Harris.

Namun tentu saja hal tersebut ditolak mentah-mentah oleh Elizabeth, ia tidak menuruti permintaan adiknya itu. Baik hati bukan berarti bodoh, ia tentu paham jika Clara memiliki sifat yang jelek. Dan ia tidak mau kalah dari Clara kali ini.

Harris pun mengetahui hal ini. Bahkan satu sekolah mengetahuinya. Mereka menjadi saksi bagaimana usaha Clara dalam merebut Harris dari Elizabeth ketika masa sekolah menengah dulu. Sayangnya, sekeras apapun usaha Clara tidaklah membuahkan hasil.

The Bonds of Rye Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang