Penyesalan Naqila.

117 9 0
                                    

Happy Reading....

Jangan lupa vote,.atau setiap yang baca langsung aja pencet bintang yang dibawah...

Selamat menikmatiii...

Sedikit menegangkan yaaa....

Sedikit menegangkan yaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




*****

  Cakrawala yang tadinya cerah dan terang kini berubah menjadi gelap,langit seakan ikut menangisi ketua gangnya itu.

*Ninuninuuuuu!!*

Bunyi sirine mobil ambulan terdengar disepanjang jalan.Naqila yang sedari tadi hanya menangis seraya memangku Alastar yang berlumuran darah itu,muka Alastar begitu pucat akibat darah yang banyak selali keluar.

Kejadian itu membuat Naqila sadar kalau dirinya masih mencintai Alastar,karena hanya takut ditinggalkan Naqila memilih untuk tidak menjalin hubungan dengan sesiapapun.Ditinggalkan karena ada yang baru membuat hatinya trauma.

  Ambulan pun sampai diperkarangan dengan sigap petugas pun membawa Alastar masuk ke dalam mobil diiringi Naqila yang juga ikut masuk bersama Okalina.Sedangkan yang lain mengikuti dengan motornya.

  Didalam mobil ambulan,Naqila hanya memegang erat tangan Alastar walau ia tau kalau Alastar tak akan menyadari itu.Air mata terus saja membasahi pipinya.Yah,penyesalan terus saja datang diakhir.Andai Naqila tau isi hati Alastar,mungkin dari dulu Naqila akan menerimanya kembali.Raysa,ia lah yang membuat semuanya berantakan!

"Udah Laaa! Sabar!" tutur Okalina seraya mengusap punggung Naqila.

Tibanya di rumah sakit Alastar langsung dibawa ke ruang operasi.Melihat tusukan begitu dalam ia harus di operasi.Sementara ketua ketua gang yang lain menunggu diluar.Semua panik dan khawatir.

Alastra,ia begitu khawatir dengan kembarannya itu.Bagaimana ia akan bilang ke orang tuanya kalau Alastar ditusuk? Orang tuanya yang juga diluar negri membuat Alastra bimbang,ia takut membuat orang tuanya khawatir.

  "Tarr! Gue tau lo kuat!" batin Alastra.

Naqila yang menagis sejadi jadinya itu duduk disamping Annasya,seraya menenangkan Naqila.

"Gue yakin La,kalau Alastar pasti selamat!" ujar Annasya.

"Ya pastilahhh!" jawab Naqila diiringi tangisnya.

"G-gue jual m-mahal jadi orang,g-gue itu masih sayang sama Atar.Hiksssss....G-gue masih cinta sama dia...Aaaa Gue ga mau di kenapa napa! Hikssss...." isak Naqila yang berada seraya Annasya pun membawa Naqila dalam dekapan hangatnya.

  "Halo? Udah ketangkep sialan itu?" tanya Alastra dengan panggilan dari anggotanya.

"Udah! Gue mau bawa mereka berdua ke kantor polisi!" jawab salah satu anggotanya dari sebrang sana.

7 Alur (Tujuh Alur)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang