Harus Serius!

102 7 2
                                    

Happy Reading.....

Moga tetap baca ya....

Jangan lupa vote....

......

  Irsyad menceritakan semuanya,ketujuh cewek itu menggelengkan kepalanya tak percaya,tega sekali cowok itu!

"Apa ada lagi? Lo ga ngarang kan?" ujar Okalina.Bisa jadi cowok itu mengarangnya agar tidak bersalah.

"Kalo lo ga percaya tanya aja satu sekolah ini! Semua orang tau! Gue bully Vio ga sekejam Satria bully Flora waktu itu!" jelas Irsyad.

"Tapi gue dari dulu sampai sekarang heran,kadang kadang Vio penuh luka ditubuhnya padahal gue ga pernah buat dia sampai segitunya!" lanjut Irsyad.

"Hah? Luka? Trus siapa yang buat kalo bukan lo?" ketus Hikaru,bagaimana caranya ia bisa mempercayai cowok itu.

"Karin! Gue pernah liat di wc! Waktu itu dia marah marah sama Vio sampe tampar Vio berkali kali!" balas Safa.

Heran! Teman yang seharusnya saling menyayangi kenapa Karin setega itu? Apa yang dilakukan Vio sebelumnya? Sampai Karin menampar Vio.

"Bangsat tuh Karin,dasar manipulatif!" ujar Shahira yang dari tadi hanya diam mendengarkan.Kali ini ia akan berusaha tetap semangat walaupun Alfan tak lagi disana.

"Lo tau penyebab Karin nampar Vio?" tanya Annasya pada Safa.

Safa menggeleng."Gue ga tahu! Gue liat waktu ia nampar Vio aja!"

"Tunggu! Lo ga kerja sama untuk ngarang ini kan?" timpal Renata.Semuanya kini tidak bisa dipercaya,Karin yang kelihatannya baik saja ternyata manipulatif.

Okalina menatap serius. "Kalian tahu kan? Apa nanti kami buat kalo kalian ketahuan boong!" ancam Okalina membuat Safa dan lainnya menelan ludahnya kasar.

"Suerr dahhh!! Gue ga boong!" ucap Safa.

"Kami ga boong!" timpal Irsyad diikuti kedua temannya itu.

*Kringggg!!*

Jam waktu istirahat habis,ketujuh cewek itu menghembuskan napasnya kasar.Perasaan mereka baru saja disana malah balik lagi ke kelas.

"Oke! Besok kita bicarakan lagi!" ujar Okalina menutup pembicaraan mereka.

Tongkrongan mereka pun bubar dan masuk ke kelasnya masing masing.Kantin yang tadinya ramai kini kembali sepi.Bunyi bel seakan menghimbau seluruh siswa untuk keluar dari kantin dan masuk ke kelasnya masing masing.

Baru saja masuk ke dalam kelas,ketujuh cewek itu sudah ditatap seluruh teman kelasnya.Terlihat dari matanya,ini masih ada sangkut pautnya dengan Alfan,pikir tujuh cewek itu.

  Ketujuh cewek itu berusaha bersikap biasa,mereka pun duduk ke kursinya masing masing.

"Kalian kenapa mukanya serius amat?" tanya Renata yang mulai risih.

"Itu....Kami curiga sama kalian!" jawab salah satunya.

"Curiga?" tanya Shahira.

"Iya,kalian juga polisi kan?" timpal ketua kelas.

Ketujuh cewek itu saling melempar tatapan tak lama mereka pun tertawa keras."Bwahahahahahhaha!"

"Apa? Polisi? Yang benar aja kalian! Huhh...ada ada aja,kami ini masih sekolah tau!" ujar Naqila yang masing tertawa.

  Polisi? Rasanya perut ketujuh cewek itu mengelitik dengan hebatnya,kenapa banyak sekali yang mengira mereka polisi?

"Owalahhhhhh!!!!! Kami kiraiinn!!" ujar cowok cowok disana.

7 Alur (Tujuh Alur)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang