Bagaimana jadinya jika tujuh anak cewek yang bersahabat dari kecil di panti asuhan di angkat jadi anak sekaligus oleh seorang CEO.
Ketujuh cewe yaitu Hikaru,Okalina,Renata,Shahira,Alexa,Anasya,dan Naqila. Mereka adalah anak yang di adopsi oleh ora...
Hargailah author dengan cara memberi vote dan mengomentari ceritanya.
Jangan baca aja..
*******
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Muhammad Zaidan Zikri
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pantai
"Eh,Hikaru sama Okalina mana? Kok kalian berlima aja?" tanya Starla pada kelima cewek itu.
"Mereka ada urusan," jawab Alexa.
"Haloo guyss!!" sapa Alastar dan teman temannya yang baru sampai.
"Ehh Renata mabar yuk!!" ajak Leo,teman Alastar.
"Gass!!"
Leo dan Alastar adalah inti dari ALASTAR tak cuman mereka berdua,tapi nama ALASTAR ini diambil dari awalan nama inti geng.Yap,seperti QUEENA RHAANOS.
"Gue juga ikut," timpal Alastra,si kembarannya Alastar.
Bukan hanya QUEENA RHAANOS saja yang punya kembaran tapi ALASTAR juga.Entah itu kebetulan atau apa.
"La..lo iku gue bentar," ajak Alastar langsung menarik tangan Naqila keluar dari markas.
"Apa?" tanya Naqila yang sudah berada diluar.
"Lo ga ada kepikiran mau balikan lagi?" tanya Alastar ragu.
"Hah? Balikan? Maaf ya,gue ga bisa setelah waktu itu lo selingkuhin gue,sejak itu juga gue ga mau pacaran lagi," jawab Naqila.
"Kenapa la?" tanya Alastar sedikit kecewa.
"Takut aja di selingkuhin lagi," balasnya.
"Tap-"
"Udah!" potong Naqila seraya menutup bibir Alastar dengan telunjuknya."Diluar sana masih banyak perempuan yang cantik dan lebih baik lagi dari pada gue,kita temanan aja,gue ga mau kita asing cuman gara gara ini," lanjut Naqila.
Antara salting dan kecewa yang di rasakan Alastar,salting karna sikap Naqila dan kecewa akan kenyataan yang di katakan Naqila.
"Seharusnya gue ga ninggalin lo dulu," ujar Alastar mulai mengeluarkan cairan bening di sudut matanya.
