TERTANGKAP!

46 5 0
                                    

Ketujuh cewek itu dan lainnya kini telah berada dalam kamar Givano.Dimana cowok itu terbaring lemas di ranjangnya.Wajah pucat dan bibir kering terlihat sangat jelas.

"Giv!" panggil Aksa membangunkan temannya itu.

Givano mengerjapkan matanya,membuka dengan perlahan.Tak lama,terlihat lah tujuh cewek itu dan lainnya.Wajahnya langsung berubah ketakutan.

"N-ngapain kalian kesini!"

"Sa! Mereka semua polisi! Ngapain lo bawa kesini"

Givano sangat ketakutan melihat cewek cewek itu.Matanya melotot ketakutan.

"Kami ga polisi! Tapi kami ingin penjelasan dari lo!" ujar Hikaru.

Givano menaikan satu alisnya."Penjelasan apa?"

"Lo yang ngehamilin Flora kan? Dan lo juga yang ngebunuh dia! Kenapa lo bunuh dia!" balas Hikaru.

"Sekarang! Lo harus ikut kami ke polisi! Karna lo teman gue mati!" timpal Safa.

Givano membelalakan matanya.Kenapa semuanya bisa tahu?

"G-gak! Gue ga mau! Gue bukan pembunuh!" bantah Givano.Sedangkan Aksa,sebenarnya ia sudah tahu dan kini ia hanya diam mematung.

"Jelas lo yang bunuh njir! Sekarang lo tanggung jawab!" ketus Irsyad.

Irsyad,Bian dan Reza menarik Givano yang masih terbaring itu.

"Gak! Gue ga mau!" bentak Givano,ia memberontak ingin lepas.Tapi apa dayanya,dirinya kini sangat lemas.

  "Sa! Bantuin gue!"

"Maaf Giv! Gue ga bisa nyimpen rahasia lo karna gue juga tersiksa rasa bersalah!" jawab Aksa.

Aksa menunduk,membiarkan Irsyad dan lainnya membawa Givano pergi.Kasian,tentu saja,tapi bagaimana dengan Aksa yang terus disiksa pemikiran rasa bersalahnya.Ia juga lelah menyembunyikan kejahatan temannya itu.

Hikaru menghampiri Aksa yang berdiri tertunduk itu.

"Jadi slama ini lo udah tahu?"

Aksa mengangguk,tak lama ia berlutut dihadapan Hikaru.

"Gue mohon! Jangan bawa gue kepolisi! Slama ini gue diam karna kasian sama Givano! Gue mohonn jangan bawa gue!" mohon Aksa.

"Eh! Ngapain lo! Berdiri gak!" ujar Hikaru tak enak.

"Gue ga akan berdiri sebelum lo jawab!"

"Berdiri gak! Jelasin ke gue kenapa lo bisa memyembunyikan kejadian itu juga!"

Aksa kembali berdiri.

"Oke! Givano,dia cowok playboy sering beli cewek untuk menuhi nafsunya! Tapi ketika Flora,ia bukan membelinya tapi mengajak berpacaran.Flora memang punya pacar,disisi lain ia mulai merasa kesepian karna satria tidak perhatian padanya.Dari sanalah Flora luluh dengan sifat Givano yang juga menyukai Flora.Sampai akhirnya Givano sama Flora lakuin hal terlarang itu,sampai Flora hamil karna Givano.Flora minta tanggung jawab sama Givano tapi Givanonya malah frustasi dan akhirnya berencana membunuh Flora...Gue sempat cegah Givano waktu itu...Tapi gue juga diancam! Akibat dia terlalu panik...Dia lakukan aksi itu antara sadar dan juga tidak sadar..."

"Givano,dia adalah cowok yang gila hawa mafsu! Padahal jiwanya selama ini tidak normal! Bisa dibilang sakit jiwa! Kadang ketakutan tak jelas,kadang marah marah dan kadang diam tak membisu!"

"Apa ancamannya? Sampe lo setakut itu?" tanya Annasya.

"Gue ga akan bisa ketemu cinta pertama gue! Karna dia tahu keberadaan cinta pertama gue!" jawab Aksa dengan penuh kejujuran,terlihat dari bola matanya.Sama sekali tidak berbohong.

7 Alur (Tujuh Alur)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang