TAMA!

88 6 1
                                    

Happy Reading....

Jangan lupa vote dan komen...

Atau share juga ketemen teman kalian,bagi yang suka ya..hehehe...

Malam nan tenang,kini ketujuh cewek itu terbaring dikasurnya masing masing.Semua mata mereka tertutup kecuali Hikaru,ia tidak bisa tidur.Kepalanya saat ini berperang,pikirannya tak menentu.

Satu sisi Hikaru bersyukur tidak bersama Falleo lagi tapi sisi lain ia kasihan dengan nasib Bunga.Bagaimana nasib anaknya? Apa Bunga akan mengugurkan anaknya?

Bukan soal itu saja yang menyerang kepala Hikaru,tapi tentang kejadian siang tadi disekolah.Menurut Hikaru,untuk mencari buktinya lebih cepat ia harus membagi beberapa tim.Mereka bertujuh harus dapat menyelesaikan misinya karena setelah mereka lulus mencari bukti akan tambah sulit.

Begitupun dengan Alfan,sekarang ini ia pun tak bisa memejamkan matanya untuk tidur.Otaknya terus memikirkan hari esok.Besok dimana identitas aslinya terbongkar,guru yang menyimpan sabu sabu itu akan ditangkap besok.Dan besok pun adalah hari terkhirnya untuk sekolah.Yah,menyamar! Jujur Alfan tidak senang melainkan sedih karena tidak berjumpa lagi dengan gadis kecilnya.Siapa lagi kalau bukan Shahira.

Selama ini Alfan menyamar di SMA CG tapi satu pun tak ada yang ia temui bukti,beruntung siswa siswi SMA CG tak ada yang penyebar narkoba tapi yang membuat malu ialah guru SMA CG sendiri yang menyimpan sabu sabu.Jadi selama ini Tama lah yang menyimpan narkoba.

Terlintas dikepala Alfan.*Kalau bukan karena saya kamu telah mendekam di penjara!*

Apa yang dimaksud Tama mengatakan seperti itu kepada penjaga sekolah? Alfan sedikit bingung tetapi yang jelas penjaga sekolah itu ada sangkut pautnya dengan Tama.Pikir Alfan.

*Ting,tang,ting,tung!*

Lamunan Alfan bubar ketika handphonenya berbunyi.Ia pun bangkit dan duduk dari rebahannya itu.

"Ya?"

"....."

"Besok kita lakukan sesuai rencana!"

"...."

"Malam!"

Alfan mematikan panggilannya,lalu kembali merebahkan tubuhnya.Alfan memejamkan matanya,ia berusaha keras agar tidak memikirkan apapun.Perlahan ia pun tertidur dengan keadaan terlentang.

****

Pagi sekitar jam enam,terdengar suara tangis.Semua cewek yang ada disana terbangun karena terganggu oleh tangis cewek itu.

"Huaaaaa!!! Kenapa? Kenapa dia pergi? Hikssss!!!"

"Sama banget ama kisah gue! Huaaaaaa....."

Cewek itu tidak berhentinya menangis,buku yang ia baca pun ikut basah akibat tangis yang kian kencang.Ada apa dengannya?

"Mending ga usah kenal! Aaaaa...Hikssss!!" isak cewek itu.

"Ck! Lo napa Lin?" tanya Naqila terbangun,kini ia pun beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi.

Semuanya terbangun mendengar tangis Okalina yang makin menjadi.Semua menaikan alisnya heran.

"Kenapa Lin?" kini Hikaru yang bertanya tapi cewek itu tidak menjawab pertanyaan saudaranya itu.

"Huaaaaaa!!"

Shahira menghampiri Okalina tak lama ia melihat buku novel ditangan saudaranya itu.Shahira mengeleng heran."Bisa bisanya lo nangis karna novel ini?"

"Owhh! Karna novel!" timpal Naqila yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Mulai lagi dah!" ujar Renata,akhir akhir ini ia sering melihat Okalina menangis hanya karena buku novel.

7 Alur (Tujuh Alur)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang