Cari Bukti dan Begal

169 11 0
                                    

Happy Reading...

Hargai authornya yahh dengan kasih vote dan komen yang banyak.

******

    Cakrawala kembali gelap memancarkan cahaya bulan di atas sana.Kekelawar dan burung burung yang berterbangan menambah suasana akan tibanya malam.

   Menjelang marghib akan tiba ketujuh cewe itu kembali kerumahnya bak istana itu.Ketujuh cewe itu kini sedang rebahan memainkan gadget pipihnya.

   Okalina,ia yang sedang melihat instagram OSIS SMA CG tiba tiba membelalakkan matanya.

  "Hahh! Jadi Flora meninggal karena dibunuh!" ujar Okalina masih terkejut.

  "Apa? Dibunuh? Dapat info dari mana lo?" timpal Hikaru mewakili pemikiran adik adiknya yang lain.

  "Coba deh kalian lihat ig nya anak OSIS!" titah Okalina.

   Semuanya terkejut melihat akan berita yang memperlihatkan vidio CCTV di rumah sakit.Pakaian yang serba hitam ditambah masker dan topi,menutupi orang yang masuk ke dalam ruang Flora dirawat  itu.

  Setelah keluarnya sosok berpakain serba hitam itu dari ruangan Flora dirawat semua perawat dan dan salah satu dokter berlarian masuk dalam ruangannya Flora.

  "Kasian banget Flora," ujar Annasya.

"Besok,lo lin! Akan ikut sama gue ke RS!" tunjuk Hikaru dan diangkungi Okalina.

   Jelas kasus di RS itu harus diselidiki.Mungkin bukti bukti bisa diambil dari sana,pikir Hikaru.

  "Kalian duluan aja besok ke markasnya!" ujar Hikaru pada kelima adiknya.

  "Okee!!" serentak mereka seraya memperbaiki rebahannya.

  Satu per satu mulai menutup matanya dan memulai menjelajahi dunia mimpi mereka masing masing.

****

  Pagi hari ini berbeda bagi Jesika tapi ia bersyukur karena anak anaknya yang biasanya susah dibangunkan sekarang sudah bisa bangun sendiri,sepertinya mereka berlima menepati janjinya.

    Semua duduk di meja makan seraya sarapan pagi.Mereka bersembilan memilih untuk sarapan dengan roti dan susu.Naqila,ia membuat Farhan terkekeh kecil melihat ia melahap roti kesukaannya itu.

   "Laa! Udah dong,lo udah banyak gue gak kebagian!" ujar Annasya menyadari dirinya hanya satu lapis mendapatkan roti sedangkan kembarannya itu entah berapa lapis.

  "Enak ya?" tanya Farhan.

"Enak buanget yahh!! Apalagi selainya rasa cokelat,cobaiin deh!" seru Naqila dengan wajah yang sangat sumringah.

  Farhan tersenyum tipis."Jes! Ambil lagi rotinya,tuh Annasya ga kebagian!" titah Farhan kepada istrinya.

   Annasya membalas dengan senyuman manisnya."Makasih yah!"

   Selesai sarapan ketujuh cewe itu pun berangkat dengan mobil,kali ini ayahnya tak sempat mengantar anak anaknya karena ada rapat penting di kantornya.

   Sampainya di sekolah mereka bertujuh di hampiri sosok yang tak lagi adalah Irsyad.

  "Ngapain lo,mau ajak ribut lagi hah? Ayok!!" ujar Shahira membuat kuda kuda.

  Irsyad bergedik ngeri."G-gak,gue cuman ngasih ini buat tanda permintaan maaf gue."

  "Ga usah,mau lo ganti dengan apapun itu ga akan bisa gantiin gitar kesayangan gue!" balas Okalina.

  "Dah! Ayok ke kelas!" lanjut Okalina.

"Eh! Nanti!" ujar Irsyad menghentikan langkah ketujuh cewe itu.

7 Alur (Tujuh Alur)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang