Teman Givano

58 5 0
                                    

Happy Readingg..

Jangan lupa vote ya

Jam sudah menunjukan pukul sebelas siang.Kini Okalina tengah duduk menunggu Karin tiba di cafe sana.Sedangkan Hikaru dan lainnya duduk dikursi yang berbeda tetapi menutupi wajah mereka dengan masker.Ya,menyamar.

Tak berselang waktu lama,orang yang ditungu tunggu pun datang.

"Heey!!"

"Hay!!"

"Ada urusan apa lagi ni? Gue ga bisa lama lama!" ujar Karin seraya menarik kursi lalu duduk disamping Okalina.

"Urusan apa?"

"Yaa...Adalah! Kepo banget lu!"

Okalina mengangguk lalu memperhatikan Karin.Ada yang aneh diwajahnya.

"Bibir lo kenapa?" tanya Okalina.

Karin menutup cepat sudut bibirnya."Gapapa! Cuman...."

"Cuman kenap-"

"Permisi kak! Mau pesan apa?"

Pelayan cafe datang memotong ucapan Okalina.Dengan itu Karin memanfaatkan keadaan,ia langsung merubah topik.Sementara dari tadi ada memerhatikannya.

Sekitar 30 menit berbincang tak jelas.Karin memutuskan untuk pergi selepas melihat pesan dari Whatsaapnya.

Okalina memberi isyarat kepada Hikaru dan lainnya agar segera bersiap siap untuk mengikuti Karin yang tergesa gesa berjalan.

****

Karin,ia terus saja berjalan dengan cepatnya sampai akhirnya langkahnya terhenti ketika seseorang memanggil namanya.

"Karin!"

Suara itu,sangat dikenal Karin.Yah,siapa lagi kalau bukan abangnya sendiri.Tak,lebih tepatnya abang tirinya.

Karin membalikan tubuhnya,terlihat abangnya itu mulai mengepalkan tangannya dengan amarah yang menggebu.Urat lehernya pun menonjol akibat emosi yang kian tinggi.

"L-lo! Ngapain kesini!"

"Jadi itu alasan lo ngelawan sama gue hah? Main sana sini! Gue suruh lo cari cewek bukannya nyantai di cafe!" tukas abangnya itu.

Karin menggeleng kuat.Ia mundur ketika abangnya itu semakin mendekat.

"Gak! Gue cuman mampir bentar!"

"Mampir,mampir! Kerja lo udah selesai? Atau..Lo yang akan gue bawa!"

"Gak! Gue gak mau!"

Langkah mundur Karin terhenti ketika abangnya itu menariknya.Cowok itu menatap tajam Karin,membuat cewek itu memejamkan matanya takut.

"Kenapa lo tutup?"

Karin hanya diam menunduk,ia takut sekali dengan cowok itu.

"BUKAK!!"

Tak peduli apa yang dilihat orang lewat.Cowok itu membentak Karin dengan kerasnya.Mau tak mau cewek itu membuka matanya.

"Lo ga mau kan? Gue nampar lo lagi!"

"Iya!"

"Sekarang lo ikut gue!"

Cowok itu menarik kuat tangan cewek itu.Tak peduli Karin merasa sakit akibat genggaman abangnya itu.

Karin memberontak! Berusaha untuk lepas dari cowok itu.

"Lo mau bawa gue kemana! Jangannn...."

Karin sudah berpikir entah kemana.Cowok itu bisa saja akan menjualnya sebagai ganti ia tidak mendapatkan cewek cantik,pikir Karin seraya memukul tangan cowok itu.

7 Alur (Tujuh Alur)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang