Pernikahan yang diadakan mandadak telah berjalan satu bulan lamanya. Keduanya juga sudah mulai menerima status mereka.
Seminggu terakhir ini baik Jeya maupun Naje mengalami kesibukan akibat Jeya yang sibuk urusan kampus karena sedang mengadakan ujian semester sedangkan Naje urusan perusahaan yang sedang ada proyek baru.
Hal ini membuat komunikasi mereka sedikit berkurang walaupun sebelumnya komunikasi mereka tidak seintens itu tetapi kali ini semakin berkurang akibat kesibukan masing-masing.
"Bi, Mas Naje sudah berangkat ya?" Jeya bertanya pada salah satu pembantu yang sebelumnya telah di pesan oleh Naje untuk mengurus rumah.
"Sudah Non, pagi pagi banget tadi Pak Naje perginya."
Jeya mengangguk, "Terus tadi sarapan Mas nya?" Tanyanya lagi.
"Cuma minum kopi Non, tadi saya tawarin roti tidak mau katanya buru-buru."
"Buru-buru tapi minum kopi sempet." Gerutu Jeya yang didengar oleh sang pembantu namun hanya bisa diam mendengar keluhan sang majikan.
Jeya memakan sarapannya dengan nikmat dengan ditemani oleh iPadnya yang menampilkan materi-materi ujiannya hari ini.
***
Disisi lain Naje mengalami kelimpungan akibat tikus-tikus di perusahaannya yang membuat proyek yang sedang ia bangun mengalami kerugian besar.
"Bagaimana bisa ini bisa terjadi, apakah kalian tidak memeriksa setiap pengeluaran dan pemasukannya?" Naje menatap tajam kedua temannya yang sekarang sedang mode sekretarisnya.
"Maaf kami kemarin kecolongan, data yang kami terima ternyata data palsu." Balas Haikal.
"Kalian bekerja bukan baru satu atau dua bulan tetapi sudah hampir tujuh tahun kalian bekerja disini, kenapa kalian bisa tertipu dengan sebuah data palsu?"
"Maaf Pak." Ucap keduanya penuh sesal, ini akibat dari kecerobohan keduanya yang tidak memeriksa ulang.
"Urus kekacauan ini sebelum pihak agensi memutuskan kontrak, proyek ini harus terus berjalan bagaimanapun caranya." Setelahnya Haikal dan Jendral meninggalkan ruangan.
Proyek yang akan di bangun adalah sebuah brand makanan yang menjadikan Rajata sebagai BA dari produk ini. Namun sialnya ada beberapa karyawan yang mengambil kesempatan untuk mengambil keuntungan dari pembangunan proyek ini.
Walaupun kerugian yang diterima tidak akan berdampak besar akan perusahaannya, namun tetap saja Naje sangat anti dengan sebuah kegagalan ia akan melakukan 1001 cara agar perusahaannya terus bersinar.
***
Jeya baru saja menyelesaikan ujian terakhirnya, hari ini memang ujian terakhirnya dan ia bersyukur akan hal itu.
Kini Jeya sedang bersama dengan teman-temannya berkumpul di kantin kampus, hanya sekedar ingin mengobrol santai menikmati berakhirnya ujian semester.
"Nin gue denger-denger lu terima job model, tumben lu mau nerima." Ucap Kania.
Nindy tersenyum lebar, "Iyalah orang partnernya Kak Rajata." Balasnya malu-malu.
"Hah kok bisa." Gistara sedikit terkejut, pasalnya seorang Rajata mau menjadikan Nindy partner adalah sebuah keajaiban karena Rajata terkenal yang sangat pemilih jika menyangkut partner kerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT HUSBAND [END]
FanfictionGadis yang baru saja menginjak umur 21 tahun itu harus bergelut dengan permintaan orang tuanya yang sudah diluar angkasa. Bagaimana bisa seorang gadis yang masih memiliki hasrat bermain menggebu gebu harus terjebak di suatu hubungan sakral? Apa ia...