14. PANTAI

1.3K 127 5
                                    

Seperti yang sudah di rencanakan, mereka akan ke pantai sore ini. Karena ini sudah pukul dua siang, para perempuan pun mulai bersiap-siap. Seperti yang kalian ketahui kalau perempauan lama kalau bersiap-siap, jadi tau diri saja untuk siap-siap lebih awal dari pada kena amukan masal.

Jeya menjajal satu-satu pakaiannya namun bukannya semakin cepat ini malah semakin lama karena ia semakin dibuat bingung untuk pakai yang mana.

"Pakai apa saja Jenaya, kamu udah 15 menit di depan koper." Ucap Naje yang kebetulan memang sedang bersantai di kamar.

"Mas, mendingan pakai ini atau ini?" Tanya Jeya dengan memberikan dua pilihan style.

style 1

style 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

style 2

Naje manatap kedua swimsuit tersebut, "Ini bagus, cocok di kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naje manatap kedua swimsuit tersebut, "Ini bagus, cocok di kamu." Naje menunjuk style 1.

"Oh iya? Okedeh aku pake ini aja." Jeya kambali menaruh pakaian-pakaian yang tidak jadi ia gunakan kedalam koper.

Naje menghela nafasnya lega, akhirnya gadis itu menemukan pilihannya. "Kenapa engga dari awal aja coba nanyanya?" Gumamnya.

Tak sampai disana drama pilih-pilih ini, kini Jeya kembali bingung ingin diapakan rambutnya. Naje sudah pusing dibuatnya melihat Jeya yang uring-uringan karena rambutnya sulit sekali diatur.

"Mas, ini bagusnya diapain ya? Ih jelek banget loh ini rambutnya." Keluhnya karena rambutnya yang mengembang tidak jelas padahal ia baru keramas tetapi sudah jelek saja.

Naje mendekati Jeya kemudian memegang rambut Jeya yang terurai bebas, "Kamu diapain aja juga cantik kok. Kamu kebanyakan overthinking jadi ngga selesai-selesai, padahal ini diapain aja bagus kok, jelek dari mananya hm?"

"Tapi ngembang banget ini loh Mas, aku males catokinnya. Apa aku ikat satu aja? Ih tapi rambut aku kependekan, pasti jadi jelek kalo diikat satu."

"Yaudah, kamu mau gimana? Ayo aku bantu sini rambutnya mau diapain."

Jeya menggeleng, "Aku mau minta Nindy kepangin rambut aku aja, kalo aku kepang dua bagus kan? Kepang yang nempel itu loh." Tanyanya lagi.

PERFECT HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang