17

941 172 9
                                    

_OB_

Kebetulan hari ini Uzee sedang tidak ada kerjaan, jadi dia bisa mengistirahatkan diri. Di siang hari, Uzee duduk di teras rumah sambil menikmati segelas es kelapa yang baru saja dia beli dari pedagang keliling. Cuaca cukup panas, ingin rasanya dia membuka bajunya.

"Oy, jalu mau kemana kau?" Tanya Uzee pada ayam jagonya yang dia lepas.

Petok petok petok!

Seakan Jalu bisa mengerti dari yang Uzee tanyakan, dia bersuara untuk menjawab. Lalu Jalu berjalan menghampiri seekor ayam betina gempal, berwarna putih.

"Oh, ketemu pacarnya ternyata," lanjut Uzee. Melihatnya, Uzee jadi merindukan kekasihnya. Sehari saja tidak bertemu rasanya ada yang kurang.

Segerombolan anak kecil berjalan dengan masing-masing membawa layangan. Mereka lalu berhenti di depan rumah Uzee, karena melihat pemilik rumah sedang ada di rumah. "Kita minta tolong Bang Uzee aja yok," kata salah satu dari mereka dan yang lain menyetujui.

"Bang Uzee," panggil mereka yang berjalan menghampiri.

"Hei, kalian mau kemana?" tanya Uzee.

"Mau main layangan Bang di lapangan."

"Panas-panas seperti ini kalian mau bermain?"

"Mumpung sedang ada angin Bang."

"Ya terserah kalian lah," ucap Uzee.

"Tapi Bang, kita ke sini mau minta tolong."

"Minta tolong apa?"

"Pasangin senar ke layangan ini, kita takut robek," ungkapnya.

"Oh, gampang. Meh abang bantu." Mereka menjadikan satu layangan itu dan Uzee dengan cekatan memasangkan senar. Dia sudah biasa berbaur dengan anak-anak di kampungnya. Bahkan tak sesekali juga dia ikut bermain kalau sedang ingin.

"Makasih ya bang," ucap mereka karena Uzee sudah mau membantu. "Sama-sama, dah sana main." Anak-anak pun pergi dari sana karena layangannya sudah bisa untuk diterbangkan.

Setelah kepergian Anak-anak kini giliran Shani yang datang ke rumah. Oih, padahal dalam hati Uzee sore nanti dia akan berkunjung ke rumah, tapi malah Shani duluan yang sampai sini. Shani turun dari sepedanya lalu mengambil kantung kresek putih yang berisi dari keranjang. Dia berjalan menghampiri Uzee yang juga menghampirinya, menyambut.

Saat itu juga Shani memeluk tubuh kekasihnya dengan erat. Entah mengapa dia merasa rindu sekali dengan kekasihnya ini. Sementara Uzee sesaat mematung karena Shani memeluknya di depan rumah seperti ini, di tempat terbuka. Dia membalas pelukan kekasihnya sambil memperhatikan sekitar. Malu, kalau dilihat tetangga, pasti dirinya akan digoda habis-habisan.

"Panas-panas seperti ini mau apa kemari? Harusnya diam aja di rumah, sore nanti aku mau ke rumahmu," kata Uzee saat pelukan mereka terlepas.

"Nunggu kamu kelamaan," jawab Shani. Uzee menggaruk lehernya dan tertawa canggung. "Kamu bawa apa?" tanya Uzee.

"Jambu kristal. Tadi Ayah dapat dikasih temen. Karena banyak jadi Ayah minta bagiin ke kamu juga," jelas Shani.

Orang Biasa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang