BAB 3

10 2 0
                                    

Tiga puluh menit kemudian, ardiy akhirnya sampai di kampus tempatnya menuntut ilmu selama hampir tiga tahun. Ardiy memarkirkan motornya di antara deretan motor para teman temannya yang lain.

Setelah melepaskan helm dan juga merapikan rambutnya, ardiy akhirnya turun dari motornya dan segera berjalan masuk ke dalam kampus.

" Aisss dimana sih ponsel gue". Sementara dari arah lain seorang perempuan berjalan dengen tergesa gesa sambil mencari cari sesuatu di dalam tasnya. Karna tidak fokus jalan, perempuan itu menabrak laki laki yang juga sedang berjalan dari arah yang berlawanan.

Gubrak.....

Suara jatuh dari dua orang yang berbeda jenis kelamin itu cukup besar, hingga mampu menarik perhatian beberapa mahasiswa dan mahasiswi yang juga sedang berlalu lalang menuju tujuan mereka masing masing.

" Anjir pantat sama punggung gue sakit banget sialan". Ardiy menggeliat karna merasakan tulang punggungnya begitu nyeri akibat di tabrak dan orang yang menabraknya juga jatuh di atas tubuhnya.

Sementara perempuan itu segera berdiri ketika mendengar suara rintihan orang yang di tabraknya tadi. " Gue minta maaf, gue gak sengaja". Putri menunduk karna merasa malu jadi tontonan anak anak kampus yang lain.

"Ayo gue bantu berdiri". Putri mengulurkan tangannya berniat membantu ardiy yang sekarang sudah duduk sambil mengusap bajunya yang kebetulan bewarna putih.

" Gue gak butuh bantuan Lo". Ardiy bangun sendiri tanpa berniat menerima uluran tangan putri. Iya yang saling tabrak itu adalah ardiy dan putri, dimana pelaku penabrak adalah putri.

" Gu-gue minta maaf". Melihat tatapan tajam ardiy, putri tidak berani mengangkat kepalanya, masalahnya siapa sih yang enggak kenal Ardiy seorang mos wanted di kampus itu yang bukan hanya di kenal karna ke playboannya melainkan juga karna otak jeniusnya, bahkan ada desas desus bahwa kampus ini kelak akan di wariskan kepada  Ardiy sebagai ahli waris.

" Minta maaf Lo bilang?, enak banget congor lu cuma ngomong maaf doang, Lo liat nih baju gue jadi kotor gara gara kecerobohan Lo gadis jelek". Para mahasiswa terngaga mendengar perkataan ardiy yang mengatakan putri adalah gadis yang jelek, kalo putri jelek terus yang lain apa? Buruk rupa kah?. Itulah yang ada dalam benak para laki laki yang sedang menyaksikan drama saling tabrak itu.

" Heh, jaga ya omongan Lo, gue udah minta maaf ya dari tadi, Lo jangan sombong dong jadi orang...kalo emang baju Lo kotor yaa udah sini biar gue cuciin ". Putri yang tadinya takut kini malah bertolak pinggang sambil mendongak menatap ke mata Ardiy.

Sedangkan Ardiy merasa tidak percaya kalo ada orang yang begitu berani melawannya. " Gede juga nyali Lo gadis udik". Putri melotot mendengar perkataan ardiy yang mengatakannya gadis udik, sedangkan Ardiy tersenyum miring melihat muka kesal perempuan yang ada di depannya itu.

" Sombong Lo mentang mentang kaya, cuihh" . Orang orang yang menonton pertikaian itu seketika melotot melihat putri yang begitu berani meludah di depan ardiy yang notabenenya adalah anak pemilik kampus tersebut.

Tia dan Tiwi yang kebetulan ada di tempat itu segera menghampiri putri, wajah kedua perempuan itu memancarkan aura kekhawatiran akan nasib sahabat mereka.

  " Lo yang bner dong kalo bicara sama kak Ardiy". Tiwi berbisik di telinga putri. " Emangnya kenapa?". Putri tampak bingung melihat wajah kedua sahabatnya. " Dia kak Ardiy loh put, anak pemilik kampus ini, Lo jangan semena mena kalo bicara njirr". Tia tampak sangat gemas karna otak putri malah loading di saat yang tidak tepat.

Beberapa saat mikir, putri akhirnya tersadar, mata perempuan itu melotot karna baru sadar kalo orang yang dia tabrak adalah Ardiy.

" Matilah gue salah melawan orang, bagaimana sekarang nasib gue,lagian ini mulut suka keceplosan kalo ngomong ". Wajah putri seketika memucat melihat senyum miring ardiy yang begitu sangat menyebalkan di matanya.

" Sa-saya minta maaf, tolong jangan cabut beasiswa saya kak". Ardiy memainkan lidahnya sambil tersenyum miring melihat putri yang sekarang ketakutan setelah tau siapa dirinya.

" Heh.. gue gak level berurusan sama orang miskin kayak Lo, bay". Tanpa rasa bersalah ardiy berlalu meninggalkan putri yang sekarang sedang mengepalkan tangannya karna emosi mendengar ejekan ardiy terhadap dirinya.

"Heh sombong banget biji ketumbar ini". Putri mengepalkan tangannya mendengar perkataan Ardiy yang begitu arogan. Tia dan Tiwi yang melihat dada putri naik turun mengusap bahu sahabat mereka untuk menenangkan emosi putri yang sepertinya ingin meledak.

" Sabar put sabar, orang sabar pantatnya lebar". Mendengar perkataan Tiwi, putri menepis tangan cewek itu dari bahunya. " Kagak mau gue punya pantat lebar". Putri merenggut karna kesal dengan candaan Tiwi. Sementara duo T tampak terkekeh melihat wajah merajuk putri.

" Dari pada marah marah mending kita masuk kelas yuk". Ketika cewek itu akhirnya melangkah menuju kelas mereka setelah melewati drama di pagi hari

DINIKAHI BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang