BAB 27

3 1 0
                                    

  Sinar matahari menembus masuk ke dalam kamar yang di tempati oleh sepasang pengantin baru yang masih nyaman saling mendekap satu sama lain.

  Putri menggeliat mencoba mengumpulkan kesadaran yang masih mengambang, untuk sejenak perempuan itu merasa sedikit asing melihat ruangan yang begitu mewah.

  " Apa gue mimpi ya?". Sepertinya perempuan itu melupakan sesuatu. " Ini juga siapa yang meluk?". Putri merasa syok melihat tangan kekar bertenggar di pinggangnya.

  Beberapa saat mencerna situasi, putri menepuk keningnya sendiri ketika sudah ingat kalo kemarin dia sudah sah menjadi seorang istri dari Seorang Ardiy syahreza.

  " Ganteng banget suamiku". Putri mendongak menatap wajah Ardiy yang terlihat begitu damai ketika sedang tidur seperti sekarang.

   " Jam berapa sekarang ya?". Putri mencari cari letak jam dinding, perempuan itu seketika melotot melihat jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi.

  " Astaga aku kesiangan". Putri ingin bangun namun pergerakan perempuan itu tidak leluasa karna tangan Ardiy masih betah memeluk sang istri.

  " Hoammm". Tidur Ardiy terusik karna putri terus saja bergerak dari tadi. " Kamu mau kemana?". Putri mematung mendengar suara serak serak Ardiy.

  "Astagah suaranya seksi banget, ahh jadi inget yang semalam". Putri cengesan mengingat adengan panas mereka semalam akibat mendengar suara sang suami yang baru melek.

  " Mau kemana humm?". Ardiy kembali bertanya, ketika tidak mendapat jawaban dari putri yang malah nyengir lebar.

  " Aku mau mandi kak, bentar lagi aku ada jam kuliah".  Putri kembali ingin bangun, namun Ardiy malah mengeratkan pelukannya sehingga Putri tidak bisa bergerak.

  " Gak ada kuliah, papa udah ngurus izin buat kita selama tiga hari". Putri melongo mendengar perkataan Ardiy, sepertinya dia sendiri tidak tau tentang itu.

  " Owalah, ya sudah aku mau mandi dulu ya kak". Putri mendongak menatap Ardiy yang juga sedang menunduk, kedua orang itu saling tatap dengan senyum penuh arti.

  " Kayaknya gak bakal sulit deh buat kita saling mencintai, karna sekarang aja sepertinya aku merasa sudah begitu tertarik sama kamu".

  Ardiy mengusap usap rambut putri dengan lembut sambil tersenyum begitu manis hingga menampakkan lesung di pipi pria itu.

  " Wahh aku baru tau kalo kakak punya lesung pipi ". Putri tanpa sadar mengusap pipi Ardiy, hingga pria itu memejamkan mata menikmati sentuhan sang istri.

  " Iya kak, tidak akan sulit selama kita berusaha saling mendekatkan diri satu sama lain, jangan lupa komunikasi juga penting untuk selalu menjaga keharmonisan rumah tangga kita ".

  Ardiy kembali tersenyum dan mengangguk mendengar perkataan Putri yang masuk akal. " Iya istriku". Putri terkekeh kecil mendengar panggilan Ardiy.

  " Oke baiklah suamiku, sekarang biarkan istrimu ini mandi dulu".  Bukannya melepaskan pelukannya, Ardiy malah bangun dan menidih putri yang terkejut akibat pergerakan tiba tiba Ardiy.

  " Gemes banget ". Ardiy mengecup bibir putri, tidak cukup dengan kecupan, pria itu melumat bibir sang istri dengan lembut, Putri membalas lumatan Ardiy hingga ciuman itu menjadi sedikit panjang.

" Humm...hummm". Putri memukul dada Ardiy ketika dia mulai kehabisan napas. Ardiy segera melepas bibir putri yang sedikit membengkak akibat ciuman itu.

  Cup..

Ardiy mengecup kening putri, dan putri memejamkan mata merasakan ketulusan dalam kecupan itu.

DINIKAHI BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang