Hari ini, putri berniat menyelesaikan salah satu novel online karyanya sendiri. Mumpung libur kuliah, putri memanfaatkan waktu untuk menulis.
Dengan beralasan tikar dan meja kecil tempat menaruh laptop, putri duduk di temani dengan secangkir kopi dan juga cemilan yang di beli kapan hari.
Dengan cekatan jari putri menari di atas keyboard laptop, Putri sudah menulis alur cerita di dalam buku, jadi sekarang dia hanya perlu menyalin ke platform online saja.
Kurang lebih ada lima bab yang harus putri tulis, jadi dia menghabiskan waktu hampir satu jam untuk menyelesaikan tulisannya.
" Hah akhirnya selesai juga". Putri merenggangkan tangannya yang terasa kebas setelah berkutat di depan laptop selama satu jam.
Setelah menghabiskan kopi dan juga cemilan yang ada di piring, putri lanjut membereskan laptop dan juga menggulung kembali tikar yang dia pakai.
Hari ini putri sendirian di rumah, karna Mia dan Sukman sedang pergi bekerja di sawah, putri menawarkan diri untuk ikut tetapi di larang, karna sebentar lagi mau nikah, jadi putri di larang sering keluar rumah .
" Hummm, gabut banget gue sendirian di rumah". Putri berguling guling di atas kasur, sepertinya gadis itu merasa bosan karna tidak ada teman.
" Apa gue telpon aja si kembar ya?". Putri tampak berpikir ingin menelpon dua sahabat kembarnya. Tetapi seketika dia mengurungkan niat ketika melihat story wa mereka yang lagi piknik bersama keluarganya.
" Hummm, gini amat hidup gue, udahlah di nikahkan paksa, gak bisa kemana mana lagi, setelah nikah apa kabar ya gue?". Putri larut dalam pikirannya, memikirkan bagaimana kehidupan sehari-hari setelah menikah nanti.
***************
" Ma... Ardiy cuma mau ke hotel aja loh".
Sementara itu di rumah syahreza, Ardiy sedang berdebat dengan Lita yang kekeh tidak mengizinkan dia pergi ke hotel.
" Gak ada gak ada, seminggu ini kamu gak boleh keluar rumah, papa kamu sudah izin ke dekan kampus, jadi selama seminggu kamu cukup diam aja di rumah, urusan hotel biar papa dan papi mu yang urus".
Ardiy terduduk lemah mendengar perkataan Lita, seminggu tanpa keluar rumah?, mana bisa.
Andre yang sedang duduk memangku Rizka, terkikik geli melihat wajah lesu Ardiy, bukan hal mudah untuk Ardiy cuma berdiam diri di rumah, apa lagi sampai seminggu.
Ardiy yang mendengar tawa Andre seketika mendelik galak, dan Andre yang sadar langsung menghentikan tawa dan pura pura tidak melihat ke arah Ardiy.
" Ya udahlah, Ardiy mau tidur aja". Dengan lesu, Ardiy berjalan menuju lantai Atas dimana kamarnya berada.
Bruk...
Ardiy menjatuhkan tubuhke atas kasur, pemuda itu menatap langit langit kamar. Tidak ingin terlalu di pikirkan, hanya saja tetap aja kepikiran bagaimana nanti dia menjalani rumah tangga.
Kalo soal menafkahi mungkin itu bukan hal sulit bagi Ardiy, hanya saja dia takut salah langkah, takut menyakiti hati perempuan yang nanti bakal menjadi istrinya.
" Apapun itu gue cuma pengen nikah sekali seumur hidup saja, mungkin sekarang belum ada cinta di antara gue dan dia, tapi gue yakin seiring berjalannya waktu, rasa itu pasti ada". Ardiy tersenyum mencoba menyakinkan hatinya sendiri Agara tidak goyah.
Kring...kring...kring..
Lamunan Ardiy, seketika buyar ketika handphonenya berbunyi. Ardiy mengambil hp yang ada di dalam tas, pemuda itu melihat nama orang yang menelpon, seketika moodnya anjlok melihat nama Selvi tertera di layar hp.
KAMU SEDANG MEMBACA
DINIKAHI BADBOY
FantasyBagaimana rasanya di jodohkan sama seseorang yang justru paling kita hindari? Apa lagi ketika kita tau sifat laki laki itu yang di kenal sebagai seorang playboy dan badboy. Putri begitu takut ketika tau kedua orang tuanya justru menjodohkannya deng...