30°🥀 Ratapan Seorang Anak

300 27 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

.

.



"Tarik napas dan hembuskan." Ujar Chan ketika dia mendengar suara keras dari berbagai drum dan terompet yang memenuhi udara.

Jika kalian mengatakan bahwa sekarang dia baik-baik saja adalah sebuah pernyataan yang tidak benar, karena saat ini dia sangat ketakutan dan pikirannya berkecamuk tentang betapa pengecutnya dia.

Dari jauh dia bisa mendengar suara orang-orang, langkah keras dan bisikan pelan mereka membuat putra bungsu dari keluarga bangsawan Kwon itu semakin gelisah. Dia bisa merasakan kakinya gemetar, jika dia berdiri kemungkinan besar dia akan terjatuh ke tanah karena ketakutan.

Ketika prosesi berakhir Chan pikir dia akan merasa lega, namun rasa takutnya semakin bertambah ketika mendengar orang-orang kota dengan keras menggumamkan nyanyian pengorbanan jiwa.

"Maaf, aku minta maaf. Aku sangat pengecut, aku tidak bisa berbuat apapun untuk menyelamatkanmu." Ujar Chan pelan.

Jeritan mulai bergema di sekitar alun-alun kota. Gadis itu menangis meraung-raung, kedengarannya menyakitkan. Jika Chan bisa menghilangkan suara itu mungkin dia tidak semakin merasa bersalah.

Bahkan dari kejauhan Chan bisa mendengar gadis itu memohon. Ada nada putus asa dalam suaranya, dan gadis itu berjanji akan melakukan apa saja agar nyawanya selamat.

Mendengar itu membuat Chan semakin merasa bersalah. Melihat bagaimana cara gadis itu memohon, dapat disimpulkan bahwa masih banyak hal yang harus dia lakukan. 

Teriakan minta tolongnya seperti memberi tahu bahwa hidupnya masih menyimpan banyak keajaiban yang akan dia temukan. Sementara itu Chan merasa hidupnya sudah menyerah, sedangkan gadis itu baru ingin memulai hidupnya.

"Tolong ak-" Suara gadis itu dibungkam dengan kasar.

Chan terus menggigit bibirnya dengan keras agar isak tangisnya bisa tertahan, sehingga bibirnya berdarah bahkan dia bisa merasakan darahnya sendiri. Tapi sejujurnya hati dan perasaannya lebih sakit dibandingkan rasa sakit pada tubuhnya sendiri.

Thirteen Human Are Blessed || SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang