15°🥀 Anak Yang Berdosa

1K 114 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

.

.



Ketika mendengar hal itu Mingyu tidak bisa berkata-kata, dia memucat di kursinya saat melihat Haoli memegang liontin yang berada di lehernya.

Dia tidak bisa mempercayai atau dia lebih suka menolak untuk mempercayainya, karena ada begitu banyak hal yang berkeliaran di kepalanya untuk mencoba memproses itu semua.

"Aku harus mengakui sesuatu." Ujar Jun.

Mingyu melihat bagaimana Jun tiba-tiba berdiri dari kursinya dengan kaku. Dia mengangkat tangan kanannya ke udara dengan harapan untuk mendapatkan perhatian semua orang.

"Aku juga bermimpi tentang hal ini tadi malam, tentang seorang anak yang usianya sekitar 14 bulan purnama." Jun berhenti sebentar saat dia melihat sekeliling dan menarik napas dalam-dalam.

"Aku melihatnya bermain di taman dengan mainannya sementara aku duduk di bawah pohon. Dia memanggilku tapi aku tidak bisa mendengarnya lalu dia berlari ke arahku dan memberitahuku bahwa dia punya hadiah." Ujar Jun lalu menyentuh lehernya.

"Dia mengeluarkan kalung emas dan menyuruhku untuk memakainya." Lanjutnya.

Serangkaian napas tertahan terdengar di sekitar ruangan saat dia mengeluarkan kalung itu dan mulai menunjukkannya kepada semua orang.

"Setelah menatap kalung ini aku melihat ke arahnya untuk berterima kasih tapi satu-satunya yang kulihat adalah kegelapan. Jadi aku mulai berlari mencarinya sampai aku mendengar seseorang mengetuk pintu dan aku terbangun. Aku berpikir bahwa itu hanya sebuah mimpi aneh dan aku memutuskan untuk mengganti pakaian, namun pada saat itulah aku menyadari bahwa aku masih memakai kalung ini." Ujar Jun menjelaskan.

Beberapa saat kemudian putra bangsawan dari setiap keluarga mengaku bahwa mereka juga mengalami mimpi yang sama, hanya saja mereka bangun pada keesokan paginya dengan kalung emas.

Faktanya Mingyu adalah orang ketujuh yang mengaku setelah Wonie, lalu putra bungsu dari keluarga bangsawan Kwon adalah yang terakhir menceritakan kisahnya dan menunjukkan kalung yang dapat dikatakan sebagai kalung ketiga belas.

Thirteen Human Are Blessed || SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang