Chapter Forty-three

37 3 0
                                    

________________________♡________________________

Happy Reading 🌷

_

_

_

_

_

_

_

_















Suasana ruangan rawat bintang mendadak hening ketika anton memberitahu jika bintang harus pindah ke uk bersama mereka.

"Keputusan opa sudah bulat nak, ikut kami ke uk selesaikan pendidikan kamu disana " ujar anton

"Setelah apa yang sudah terjadi, kami tidak bisa membiarkan kamu untuk tetap tinggal disini" ceily mengusap pundak bintang membuat gadis itu menatap ke arahnya tanpa mengatakan apapun.

"Oma, tapi rumah mami gim-

"Ada bunda yang bakal rawat rumah mami kamu" sahut arumi

Wanita itu berjalan mendekat ke arah bintang sembari tersenyum. " Ini demi keselamatan kamu nak, bunda janji bakal ngerawat rumah mami kamu" tutur arumi pelan, ia paham dengan apa yang dirasakan bintang. Gadis itu tidak ingin meninggalkan rumahnya.

"Penerbangan kamu besok pagi, semuanya udah di siapin" sambung anton

Sejak dulu anton tidak pernah setegas ini kepada bintang, namun demi keselamatan cucu satu-satunya ia mungkin akan egois sekarang. Apalagi banyak orang yang di luaran sana yang masih berniat jahat kepada bintang, jadi keputusannya untuk membawa bintang ke uk ada keputusan yang tepat.

Bintang memeluk erat arumi, ia benar-benar bingung sekarang. Apa dengan pergi ke uk semua akan baik-baik saja? Lalu bagimana dengan papinya? Apakah ia harus meninggalkan cakra sendirian disini? Mengingat cakra yang ceroboh membuat ia ragu untuk meninggalkan tanah kelahirannya.

°°°°°°°

Suasana markas Atlantis perlahan hening, ketika arka memberitahu jika bintang akan pergi ke uk besok. Ezra yang tadinya tengah sibuk bercanda dengan Tio langsung melunturkan senyumannya.

"Lo gak becanda kan ka? " tanya tio membuat arka menggelengkan kepalanya.

"Tante arumi yang ngasih tau gue" jawab arka

"Kenapa mendadak? " tanya ezra

"Opa dari pihak mami dia yang udah putusin buat bawa bintang ke uk, dan semua keluarga setuju " jelas arka

"Yah zra, pupus harapan lo " Tio menepuk pelan pundak ezra membuat laki-laki itu menyingkirkan tangan Tio dari bahunya.

"Oh ya ka, kenapa lo kelihatan deket banget sama keluarganya bintang?" tanya Tio penasaran, sejujurnya sedari awal ia ingin menanyakan hal ini namun baru terbesit di benaknya untuk menanyakan itu sekarang.

"Bokap gue sama bokapnya bintang itu, rekan kerja dari dulu, gue sering ketemu bintang kalau ada meeting dan dia sering main bareng sama gue" jelas arka

"Dan juga  gue sama dia dulu pernah satu smp, jadi gue udah kenal sama dava, denies dan bintang sebelum pindah ke sma bimasakti" sambungnya lagi membuat tio menganggukkan kepalanya paham, ia pun melirik ke samping dimana ezra sudah tidak ada.

BINTANG YANG GELAP (𝑬𝒏𝒅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang