Chapter Twenty seven

37 4 0
                                    

HAI! APA KABAR? MAAF YAH BARU UP SOALNYA BANYAK BANGET URUSAN. JADI BARU SEMPAT UP SAMA AKU JUGA KEHABISAN IDE BUAT NULIS HEHE.

YAUDAH KALAU GITU, JANGAN LUPA VOTE YAH GUYS!

SELAMAT MEMBACA

🐝🐝🐝🐝🐝🐝

Setelah dari rumah sakit, Ezra langsung ingin pulang. Melihat bintang sudah sadar membuat dirinya tenang, namun ketika ingin melewati jembatan motornya terpaksa berhenti ketika melihat ada motor yang menghalangi jalanan. Dari jauh Ezra dapat melihat seseorang tengah duduk di atas motor sembari menghisap rokoknya.

Karena penasaran, ia langsung menjalankan motornya ke arah orang tersebut.

"Woy!" Teriak Ezra ketika jalannya tiba-tiba di tutup oleh beberapa orang. Lelaki itu pun langsung turun membuat orang tadi yang ada di atas motor ikut turun.

"Lo!" Bingung Ezra ketika orang itu adalah elios, elios membuang rokok miliknya dan memasukan kedua tangannya kedalam saku celananya.

"Maksud Lo apaan sialan!" Tanya Ezra, membuat elios terkekeh dan menatap lelaki itu dengan tatapan mata yang tajam.

"Jauh-jauh dari bintang" kata elios pelan namun dapat di dengar oleh Ezra.

"Lo nggak berhak ngatur gue anjing! Apalagi tentang bintang" balas Ezra yang sudah terpancing emosinya.

"Kalau gitu, Lo lawan gue" tantang elios dan langsung melayangkan tendangannya, membuat Ezra tersungkur ke aspal.

Ezra memegangi perutnya yang terkena tendangan elios, apa yang membuat elios sampai se marah ini. Apakah lelaki di hadapannya ini menyukai bintang?.

Elios terkekeh ketika melihat Ezra terduduk lemas di jalanan, ia pun berjalan mendekat ke arah Ezra, membuat Ezra menatap lelaki itu dengan tatapan tajam.

"Abis Lo malam ini sama gue!" Tekan elios dan ingin kembali melayangkan pukulannya, namun terhenti karena mendengar suara seseorang.

"KAVI STOP!"

Elios maupun Ezra menatap ke arah gadis yang berdiri di tengah jalan, dengan menggunakan baju rumah sakit.

"A-ara..."

"Bintang"

Bintang berjalan menghampiri kedua lelaki itu, membuat keduanya melupakan kejadian yang baru saja terjadi.

"Ra..." Panggil elios pelan ketika gadis itu sudah sampai di hadapannya.

"Ezra Lo nggak papa?" Tanya bintang dan membantu Ezra berdiri, tanpa memperdulikan elios.

"Gue nggak papa" balas Ezra sembari tersenyum kecil, sedangkan elios lelaki itu menatap keduanya.

Bintang menatap lelaki dihadapannya dengan tatapan kecewa, elios yang ditatap seperti itu hanya bisa diam." Lo nggak berhak ngatur siapapun yang pengen Deket sama gue Vi" kata bintang membuat elios terkekeh mendengar hal itu

"Gue gini karena nggak mau lo dalam bahaya Ra, Lo nggak inget sama kejadian waktu itu? Lo di culik karena kelalaiannya di-

"Stop!" Bintang menyela pembicaraan elios membuat lelaki itu menatap bintang." Lo egois vi, nggak seharusnya Lo kaya gini, gue bukan anak kecil lagi"

"Hahaha... Sorry sorry, kalau gue egois Ra, maaf yah udah ngatur hidup lo, gue cuma khawatir Lo kenapa-kenapa, Ara gue ternyata udah gede " kata elios  sembari tersenyum.

"Kalau gitu gue minta maaf, gue nggak bakal ngatur hidup lo lagi, gue duluan" pamit elios dan melangkahkan kakinya ke arah motornya.

Bintang mengepal tangannya kuat, ia langsung menundukkan kepalanya ketika mendengar suara motor milik elios sudah menjauh. Kedua matanya berkaca-kaca tidak seharusnya ia mengatakan hal itu kepada elios.

BINTANG YANG GELAP (𝑬𝒏𝒅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang