Chapter Two

101 7 0
                                    

HAI JANGAN LUPA KOMEN VOTE DAN FOLLOW AKUN AKU YAH @ReviMariska541 📍

selamat membaca
🐦🐦🐦🐦

Mobil sport mewah memasuki area perkarangan rumah mewah. Ia di sambut para pelayan yang sudah stay di depan pintu.

Bintang keluar dari mobil miliknya membuat para pelayan itu langsung mendekat ke arahnya.

"Nona mari saya bawakan tas mu" tawar salah satu pelayan membuat bintang menggelengkan kepalanya.

"Gausah, bisa bawah sendiri" tolak bintang tidak enak. Walaupun ia tahu tugas mereka ada untuk melayani tamu namun, bagi bintang ini sudah kelewatan hanya tas yang berukuran kecil ini mereka ingin membantunya membawa kedalam padahal ia bisa sendiri.

"Tapi nona, ini perintah nyonya dan tuan" kata pelayan tadi membuat bintang menghembuskan nafasnya pelan. Sudah ia duga pasti ini ula Oma dan opanya.

"Gapapa, kalian kerjain yang penting aja, kalau di marain bilang saya yang suruh" ujar bintang dan langsung melongos pergi begitu saja.

Baru saja masuk kedalam rumah yang seperti istana ia sudah di sambut oleh kedua wanita dan pria yang sudah berumur namun masih terlihat cantik dan juga tampan.

"Selamat datang pewaris tunggal Xavander & Arzila " sambut Anton membuat bintang tersenyum. Anton adalah ayah dari bulan yaitu mami bintang. Dan bulan adalah putri tunggal sama seperti bintang.

"Apa kabar mu nak?" Tanya Anton sembari mengelus rambut bintang dengan sayang.

"Aku baik" jawab bintang

"Kau sangat mirip dengan mamimu, hanya saja kau jarang tersenyum-

"Dia seperti mu" selah ceily membuat Anton salah tingkah

"Kenapa nyuruh bintang kesini?" Tanya bintang membuat Anto dan ceily saling bertukar tatapan. Kemudian tersenyum membuat bintang menjadi bingung.

"Kita makan siang dulu yah? Kamu pasti belum makan kan?" Tanya ceily membuat bintang mengangguk memang benar ia belum makan apapun dari pagi.

"Yasudah, para pelayan sudah menyiapkan makan siang untuk mu cucuku" ujar Anton

°°°

Makan siang kini tengah berlangsung dengan sangat baik. Dimana berbagai macam makanan ada di atas meja bahkan seperti acara kumpul keluarga besar. Padahal yang makan hanya tiga orang saja.

"Tinggala bersama kami di Australia" Kata Anton tiba-tiba membuat bintang menghentikan makannya. Ia kemudian menatap ke arah Anton yang tengah memotong daging steak.

"Maksudnya?" Tanya bintang yang belum mengerti dengan maksud kakeknya itu.

"Jadi begini sayang, opa dan Oma bakal menetap di Australia, jadi kami ingin mengajakmu untuk ikut tinggal bersama kami disana" jelas ceily dengan lembut

"Melihat keadaan mu sekarang membuat kami jadi ragu terhadap papimu, lihat saja dia bahkan tidak memperhatikan kondisi mu. Aku yang akan berbicara dengan papimu soal ini"

"T-tapi bintang mau tinggal disini... Bintang nggak mau jauh dari rumah mami" ujar bintang tiba-tiba ia masih mengingat jelas permintaan terakhir maminya. Bahwa dalam keadaan apapun ia tidak boleh meninggalkan rumah mereka dan juga papinya.

"Kenapa begitu?" Tanya ceily

"Aku mau menuhin keinginan terakhir mami, jangan pernah tinggalin rumah sama papi" jujur bintang

Anton menghembuskan nafasnya pelan. " Jika ini keinginan Elvina aku tidak bisa berbuat apa-apa" pasrah Anton sejak dahulu ia tidak bisa membantah keinginan putri tunggalnya itu. Dan sekarang ia juga tidak bisa membantah keinginan cucu satu-satunya.

BINTANG YANG GELAP (𝑬𝒏𝒅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang