Chapter Twelve

53 8 0
                                    


HAI UDAH LAMA AKU NGGAK UP!
GIMANA KABAR KALIAN? SEHATKAN?
MAAF BARU SEMPATIN UP KARENA EMANG LAGI SIBUK PAKE BANGETT!! MAAF YAH GUYSSS

KALAU GITU GAPERLU LAMA LAGI JANGAN LUPA VOTE FOLLOW DAN JUGA KOMEN YAHH!!!

SELAMAT MEMBACAA!!


Karena hari ini adalah jadwal olahraga kelas 11 IPA 3 dan 11 IPA 4 yaitu kelas bintang dan juga kelas Denis. Kini mereka semua tengah melakukan pemanasan.

"Gue ngantuk rea," bisik Rebecca membuat Rea menoyor kepalanya, hampir setiap jadwal olahraga Rebecca selalu mengantuk.

"Olahraga Becca, biar badan Lo sehat!" Omel Rea. Dan berlari. Diikuti dengan yang lain.

Baru saja dua putaran bintang sudah merasakan kepalanya ingin meledak, bahkan tatapan gadis itu perlahan buram. Larinya pun perlahan menjadi pelan, hingga membuat beberapa orang di belakangnya berhenti.

"Bintang... Hey Lo kenapa???"

"Bintang????"

Semar-Semar bintang mendengar suara-suara temenannya namun kepalanya terasa sangat sakit sekali. Hingga.

Brukh!

Ezra yang berada tidak jauh dari lapangan, langsung berlari ke dalam lapangan ketika melihat bintang pingsan. Sama halnya dengan Denis lelaki itu langsung menghampiri bintang

"Tolong bawah ke uks" suruh Rebecca membuat Ezra dan juga denis mengangguk. Disaat Ezra ingin menyentuh bintang ada tangan Denis yang juga ikut. Sontak membuat keduanya saling beradu pandang.

"Gue aja yang bawah bintang" kata Ezra membuat denis menggelengkan kepalanya.

"Nggak, gue aja" bantah Denis membuat Ezra menatapnya sinis.

"Gue aja!" Kekeuh Ezra membuat denis mendesis pelan.

"Woy buruann!!" Gertak Rea

"Lama Lo berdua bangsat, gue aja!" Detik itu juga tubuh bintang di gendong oleh dava, masih ingat dengan Dava? Ketua OSIS SMA Bimasakti. Lelaki itu langsung membawa bintang ke UKS. Jangan tanyakan denis dan Ezra sekarang, kedua manusia itu hanya bisa diam.

Dava melirik kilas wajah bintang yang pucat. " Lo kenapa ntang? Jangan bikin gue khawatir"  batin Dava

Semua orang yang melihat bintang di gendong oleh Dava langsung berbisik-bisik.

"Tuh cewe paling pura-pura pingsan dehh" timpal Luna ketika Dava melewati mereka. Sedangkan Keiza hanya tersenyum kecil mendengar perkataan Luna.

Sesampainya di uks Dava langsung di sambut dengan anak PMR dan juga dokter yang ada di SMA Bimasakti.

"Ada apa ini Dava?" Tanya dokter sedangkan Dava ia langsung membaringkan tubuh bintang di atas brangkar

"Dia pingsan " jawah Dava

Dokter langsung memeriksa bintang. " Dia kecapean, sama belum sarapan" kata dokter membuat Dava menghembuskan nafasnya lega

"Sebentar lagi dia bangun" dokter itu menepuk pelan pundak dava dan langsung kembali ke ruangannya.

Setelah dokter itu pergi, Dava duduk di kursi yang ada di samping brangkar milik bintang. Lelaki itu menatap lekat wajah bintang yang pucat. " Lo jadi rapuh setelah kepergian Tante bulan" ucap Dava dan mengelus pelan tangan bintang.

°°°°°°

Jam pulang sudah tiba, satu sekolah di kejutkan dengan lima mobil hitam yang baru saja masuk kedalam parkiran SMA Bimasakti.

"Papi" Rea menatap ke arah bintang dan beralih menatap ke arah pria yang memakai pakaian formal. Pria itu berjalan mendekat ke arah bintang, membuat semua orang yang berada di parkiran berbisik-bisik.

"Ngapain?" Tanya bintang membuat Cakra tersenyum tipis.

"Jemput anak papi" jawab Cakra

Ezra, Tio dan juga arka menatap ke arah pria itu dengan tatapan bertanya-tanya.

"Suger daddy-nya bintang nggak si?" Celetuk tio

"Kepala Lo bulet kek biji salak" sungut arka dan menoyor kepala tio membuat lelaki itu mengadu kesakitan.

"Itu bokapnya, njing! " Tambah arka membuat Ezra menatap ke arah arka

"Lo tau dari mana Ar?" Tanya Ezra

"Bokapnya rekan bisnis bokap gue" jelas arka membuat Ezra mengangguk

"Mungkin rekan bisnis bokap lo juga Zra" kata arka

Ezra menganggukkan kepalanya"Nanti gue tanya" jawab Ezra

Bintang menatap Cakra malas ketika papinya itu membuka pintu mobil untuknya. Ia pun menatap ke arah Rea, sedangkan Rea yang di tatap mengerti dan mengangguk sembari tersenyum.

"Bilang ke becca gue duluan" pesan bintang dan langsung masuk kedalam mobil.

"Bye bintang, bye om Cakra" Rea melambaikan tangannya dan langsung di balas dengan senyuman kecil Cakra.

°°°°°
Ezra berjalan menuruni tangga menuju ruang makan, yang dimana sudah ada bunda, ayahnya dan juga Evelyn yaitu adeknya.

"Lama banget lo mandi" ketus Evelyn membuat anara menggelengkan kepalanya.

"Daripada lo nggak mandi-mandi" balas Ezra membuat Evelyn menatapnya sinis.

"Ayah" panggil Ezra membuat Jordan menatapnya.

"Kenapa boy?" Tanya Jordan

"Kenal Cakra Geovania?" Tanya Ezra membuat Jordan tersenyum dan mengangguk.

"Iya, istrinya sahabat kecil ayah dulu, sedangkan Cakra sahabat bunda " jelas Jordan. Ternyata yang bersahabat dengan ayahnya yaitu istrinya bukan Cakra? Dan yang bersahabat dengan Cakra yaitu bundanya.

"Iyaa dulu bunda sahabatan sama Cakra sampai sekarang malah, tapi udah lama nggak ketemu, terakhir 5 tahun yang lalu" jelas anara sembari tersenyum.

"Udah puas Lo nanya?" Bukan anara yang bicara melainkan Evelyn gadis itu menatap Ezra dengan tatapan sinis. Sebab ia sudah lapar karena menunggu sang Kaka habis mandi agar makan malam bersama.

"Galak amat lo jadi cewe" sewot Ezra.

"Udah-udah ayo makan" titah Anara membuat Ezra mengangguk dan langsung memakan makanannya yang sudah di sediakan oleh anara.

Sedangkan Ezra lelaki itu tidak henti-hentinya tersenyum, karena tau kalau bundanya bersahabat dengan papi bintang, jadi akan lebih mudah baginya mendekati Cakra nanti.

Jika acara makan malam keluarga di rumah Ezra penuh dengan kehangatan. Berbeda dengan makan malam di rumah bintang. Dimana hanya ada keheningan dan hanya bunyi garpu dan juga sendok.

"Gimana sekolah kamu bintang?" Tanya Lina membuat bintang memberhentikan makannya.

"Sejak kapan lo jadi wartawan?"tanya bintang dan langsung menaru sendoknya kasar, dan beranjak meninggalkan ruang makan. Cakra yang melihat itu hanya diam.

Sifat bintang sekarang jauh berbeda, gadis itu lebih sensitif dari biasanya. "Maafin bintang yah sayang, mungkin dia lagi ada problem di sekolah" kata Cakra membuat Lina tersenyum.

"Iya mas, aku ngerti ko" jawab Lina membuat Cakra tersenyum lega

•••••••

GIMANA PART KALI INI? MASUK NGGAK? APA ENGGAK JELAS? KALAU ADA YANG KURANG KOMEN YAH
BIAR AKU PERBAIKIN BUAT PART SELANJUTNYA.

OH IYAA SEGITU DULU YAH GUYSSS

SEE YOU NEXT PART 🐾

BINTANG YANG GELAP (𝑬𝒏𝒅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang