WARNING ⚠
MENGANDUNG ADEGAN KEKERASAN
Nama gue bintang. Lebih tepatnya bintang azhara geovania. Gue anak tunggal dari pasangan suami istri yaitu cakra dan bulan. Keluarga gue terbilang sempurna namun sesempurna apapun hidup pasti akan hancur di su...
Masih dengan suasana perkemahan, Ezra rencananya akan mengajak bintang untuk ke bukit yang kebetulan berada tidak jauh dari area perkemahan mereka. Lelaki itu kini sudah berada di depan tenda gadis itu.
Karena hari ini mereka tidak ada kegiatan, di karenakan Dava tengah sibuk mempersiapkan acara api unggun pada besok hari, dimana besok adalah malam terakhir mereka di tempat ini. Jadi sang ketua osis itu memberikan peserta untuk beristirahat. Walaupun hanya sebagian yang beristirahat.
Bintang keluar dari tenda, membuat Ezra tersenyum ketika melihat gadis itu keluar dari tenda. Sedangkan bintang gadis itu di buat terkejut dengan kehadiran ezra secara tiba-tiba.
"Hai bintang" sapa Ezra dengan senyumannya
"Hai Ezra" balas bintang
"Bintang!!" Teriak Rea dan ikut keluar dari dalam tenda, gadis itu menatap Ezra yang kini juga menatap ke arahnya.
"Eh Ezra, ngapain?" Tanya Rea
"Ada urusan sama bintang" jawab Ezra membuat bintang menatap ke arah lelaki itu seolah bertanya ada urusan apa?.
"Yah Ezra, sayangnya gue, bintang sama Rebecca mau ke bukit" kata Rea membuat Ezra menganggukkan kepalanya.
"Yah sama dong" ujar Ezra membuat rea menatapnya.
"Maksud lo?" Tanya Rea
"Gue mau ngajak bintang ke bukit awalnya, tapi kalian juga ternyata mau ke bukit, gimana kalau kita kesana bareng-bareng?" Tawar Ezra membuat bintang dan Rea saling beradu pandang.
"Yaudah" putus Rea
"Oke, gue ajak arka sama Tio dulu" setelah mengatakan hal itu, ezra langsung berlalu dari hadapan keduanya.
°°°°
Keenam orang itu kini, tengah perjalanan ke arah bukit, dengan Rea, bintang, dan juga Rebecca di depan.
"Tempatnya sejuk yah ntang" kata Rea membuat bintang menganggukkan kepalanya setuju.
"Padahal gue lagi tidur lho Zra" kata Tio dengan wajah khas orang bangun tidur, sebab tadi ia sedang menikmati tidur siangnya yang sangat nyaman, namun tiba-tiba Ezra berteriak di dalam tenda alhasil ia harus terpaksa bangun.
