Chapter Forty

33 4 0
                                    

──────⊹⊱✫⊰⊹────────────⊹⊱✫⊰⊹──────



Happy Reading 🐝🦑🦋








⋘ 𝑃𝑙𝑒𝑎𝑠𝑒 𝑤𝑎𝑖𝑡... ⋙

°°°°°°°°

°°°°°°°°°°


















Setelah berhasil melacak keberadaan Ezra dan elios, Arka, dava dan juga denies langsung pergi ke lokasi keduanya berada. Hari juga sudah mulai terang dan mereka belum menemukan keberadaan bintang. Nomor yang mengirim foto bintang tidak bisa di lacak dan tentunya membuat mereka kesusahan.

Arka memberhentikan langkahnya di bangunan yang hangus terbakar, masih ada api yang menyala di sana. Arka menggelengkan kepalanya tidak percaya jika ezra berada di tempat itu, apakah temannya ikut terbakar?

"Zra!!! Ezra!!! " Teriak Arka

"Ezra!!! "

"brisik ar"

Mendengar suara yang dirinya kenali, Arka mengedarkan pandangannya dan menatap ke arah dua orang yang tiduran di rerumputan. Jangan lupakan elios yang masih terikat dengan rantai.

"Elios! " panik dava dan berlari ke arah elios

Melihat kondisi keduanya yang seperti ini, buru-buru dava membuka rantai yang mengikat elios.

"Makasih dav" ujar elios tulus

"Kenapa kalian bisa kaya gini? " tanya denies

"Zero biadab, dia ngancem gue kalau ikut campur dia bakal ngelakuin sesuatu sama bintang" jelas elios

"Gak masalah, kita di giniin asalkan bintang tetap aman" tambah Ezra membuat elios menganggukkan kepalanya setuju

"Mungkin, tapi setelah kita tau keberadaan bintang dimana" kata Arka membuat Ezra dan juga elios menatap ke arahnya

"Maksud lo apa? " tanya elios

"Bintang di culik" bukan Arka yang menjawab melainkan dava, laki-laki itu ikut duduk di samping elios sembari menundukkan kepalanya.

"Dav lo gak becanda kan?? " tanya elios memastikan

"Gue udah coba buat nyari tau keberadaan bintang dimana tapi gak nemu apapun... "

"Kita cari bintang sekarang" titah elios dan langsung berdiri walaupun tubuhnya terasa sangat sakit karena di ikat rantai, namun ia harus tetap mencari bintang.

"Bangun dava! " kesal elios ketika melihat dava yang hanya diam sembari menundukkan kepalanya.

Ezra merasa kasihan kepada dava yang terlihat menyalahkan dirinya sendiri, ia langsung merangkul pundak laki-laki itu memberinya semangat.

"Tenang dav, kita cari bareng-bareng bintang sampai ketemu" ujar Ezra meyakinkan

°°°°

Tio memperhatikan sekeliling rumah sakit, ia di tugaskan Arka untuk menjaga cakra. Ya baginya tidak masalah untuk menjaga orang tua bintang, bagaimanapun dia juga sudah menjadi sahabatnya sekarang.

"Tuan mudah dava? " tanya seseorang yang berbadan besar dan memakai pakaian serba hitam membuat Tio kebingungan.

"Gak ada dava nya pak, lagi keluar" jawab Tio seadanya

Tanpa membalas perkataan Tio, orang tersebut langsung meninggalkan Tio begitu saja tanpa mengatakan satu kata apapun.

Tio kembali menyandarkan kepalanya di kursi rumah sakit, sudah jam 4 pagi, namun ia belum menemukan tanda-tanda dava dan yang lain akan kembali.

BINTANG YANG GELAP (𝑬𝒏𝒅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang