Chapter forty-five

37 3 0
                                    


─────────ೋღ 🌺 ღೋ─────────

Happy Reading


📖

📖

📖















"Senang bekerjasama dengan perusahaan anda, nona"

Bintang membalas jabatan tangan dari para kliennya, gadis itu kembali ke tanah kelahirannya untuk menyelesaikan perkejaan disini selama tiga hari. Dan setelah itu ia akan kembali ke uk lagi.

"Ayah seneng kamu akhirnya setuju buat ngejalin kerjasama disini" ucap Ramos sembari tersenyum, sangat sulit bagi mereka untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan milik Anton karena laki-laki itu tidak ingin ada kerjasama dengan perusahaan yang ada kaitannya dengan keluarga Cakra.

"Iya, tapi jaminannya juga besar ayah" sahut bintang, jika proyek ini gagal maka Ramos harus mengembalikan semua uang ke perusahaan milik Anton dan nominalnya juga tidak sedikit.

Ramos menganggukkan kepalanya mengerti, ia pun mempersilahkan untuk bintang keluar terlebih dahulu dan dia mengikuti gadis itu.

Banyak pasang mata yang menatap bintang, apalagi gadis itu terlihat sangat cantik hari ini, rambut yang di biarkan menjuntai indah, memakai lipstik yang tidak terlalu menor dan yang paling membuat gadis itu terlihat cantik adalah pakaian yang dia kenakan. Yaitu rok pendek berwarna hitam dan kemeja berwarna biru langit di padukan dengan jas berwarna hitam.

"Ayah, aku pulang naik taxi aja soalnya mau mampir ke makam mami" ujar bintang ketika asisten Ramos membukakan pintu mobil

Ramos menganggukkan kepalanya mengerti. " Yaudah, hati-hati ya?" Peringat Ramos membuat bintang mengacungkan jempolnya.

Setelah mobil milik Ramos pergi, bintang berjalan meninggalkan parkiran kantor. Gadis itu akan membeli bunga terlebih dahulu sebelum pergi ke makam maminya. Dan untung saja ada toko bunga yang tidak jauh dari kantor ramos.

"Bu, saya mau ini" kata bintang menunjuk bunga mawar. Gadis itu melihat sekeliling ternyata tidak ada yang berubah dari tempat ini masih sama saja.

"Ini nak bunganya" ujar pembeli itu dan memberikan bunga yang di pesan bintang.

"Ah iya, makasih ya bu" setelah membayar bintang langsung berjalan meninggalkan toko bunga tadi.

Niatnya ingin naik taxi, ia urungkan sebaiknya dirinya akan berjalan kaki saja untuk ke makam bulan, hari juga mulai sore membuat bintang menikmati jalan kakinya.

Bintang memberhentikan langkahnya ketika melihat anak kecil yang ingin mengambil sesuatu di tengah jalan, matanya membulat seketika ketika melihat ada mobil yang sudah mendekat ke arah anak kecil tadi, tanpa menunggu lama bintang langsung melepaskan bunga di tangannya dan berlari ke arah anak kecil tadi.

Pipppp!!!!

Brukh!!

"Awhhh..." Bintang meringis pelan ketika jidatnya terbentur di trotoar dan jangan lupakan lututnya yang luka karena terjatuh, ia menatap ke arah anak kecil yang kini menatapnya juga.

"Kamu gapapa kan?" Tanya bintang kepada anak kecil tadi .

Semua orang yang ada disana langsung menghampiri bintang, menanyakan keadaan gadis itu, bahkan pengemudi mobil tadi juga ikut turun dari mobilnya dan membantu bintang untuk berdiri.

BINTANG YANG GELAP (𝑬𝒏𝒅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang