Aurora yang tengah sakit mencoba menghubungi Devano dengan cara menelpon nya terus menerus
Namun, tidak kunjung di angkat, dia pun mencoba sekali lagi dan akhirnya telpon itu di angkat"H-hal-" belum sempat Aurora berbicara Devano dengan sangat marah memaki maki Aurora.
"Apaan si Lo, ganggu banget udah tau gua lagi sibuk" ucap Devano dari sebrang sana dengan suara yang sangat kasar.
"Sayang, aku sakit" ucap Aurora berbicara dengan kekasih nya itu, namun tidak mendapatkan respon yang baik dari sang pacar .
"Terus urusan nya sama gua apa?" Tanya Devano kesal.
"Buang-buang waktu aja tau ga Lo" lanjut Devano tanpa memikirkan perasaan Aurora .
"Tolong aku sebentar saja, belikan aku obat" ucap Aurora berbicara dengan sangat pelan.
"Ga, enak aja kalau mau jalan sendiri" ucap Devano dengan suara yang sudah mulai tinggi .
"Tap-" ucap Aurora yang lagi-lagi terpotong .
"Udah ya, Lo ngebuang-buang waktu gua aja" ucap nya dan mematikan telpon secara sepihak, Aurora yang hendak ngobrol pun tidak jadi karena telpon nya sudah di matikan secara sepihak .
Akhirnya Aurora pasrah dan bersiap-siap untuk membeli obat.
Di jalan saat Aurora berjalan ke apotek, Aurora melihat seseorang yang sangat mirip dengan kekasih nya itu dan akhirnya ia melihat nya dengan teliti siapa pria itu, sampai akhirnya dia mengenali nya dan itu ternyata Devano sang kekasih yang sedang bermesraan dengan sesosok wanita seusainya.
Aurora yang melihat itu pun mulai menghubungi seseorang
"Hallo cari informasi tentang perselingkuhan Devano"
Ucap aurora dan di setujui seseorang dari sebrang sana, Aurora pun memutuskan panggilan itu secara sepihak.Ia pun berlalu pergi ke arah pintu apotek untuk membeli obat.
Sesampainya di rumah.
Dia yang tengah bersantai menonton televisi, dibuat terganggu oleh adanya suara ketukan pintu, Aurora pun berjalan ke depan pintu dan membukakan pintu, saat pintu sudah berhasil di buka ia melihat seorang pria yang bukan lain adalah Devano Afralio, Aurora hanya tersenyum menatap wajah Devano, Devano hanya menyelonong masuk dan duduk di sofa.
"Sendirian di rumah?"
Tanya Devano dengan wajah yang dingin."Iya"
Ucap Aurora seraya tersenyum Devano menatap Aurora datar dan menempelkan tangannya ke kening Aurora."Sudah minum obat?"
Tanya nya yang hanya mendapatkan anggukan dari Aurora, Devano hanya terdiam sampai akhirnya suara ponsel nya berdering dan ia pun mengangkat panggilan itu seraya berdiri menjauhi Aurora.Pov Devano Afralio
"Ada apa sayang?"
Tanya Devano dengan lembut dan tersenyum."Sayang, aku merindukanmu kamu ga ada niatan buat kerumah ku?"
Tanya seorang perempuan dari sebrang telpon sana Devano yang mendengar itu langsung tertawa."Baiklah, aku akan segera kesana"
Ucap Devano dan langsung menutup panggilan itu secara sepihak.Pov Aurora.
Aurora yang melihat Devano berjalan kearahnya, Aurora pun tersenyum.
"Siapa yang nelpon kamu?"
Tanya Aurora namun tidak dijawab oleh Devano."Gua mau pulang dulu ya, ada urusan"
Ucap Devano tanpa melirik Aurora sedikit pun."Emang ada urusan tengah malem gini?"
Tanya Aurora menatap Devano namun tidak di jawab oleh Devano, ia langsung saja pergi dari rumah.Aurora yang menatap Devano pergi dari rumah nya pun hanya tersenyum sini.
"Kita lihat saja, seberapa jauh permainanmu berjalan sayang"
Ucap Aurora tertawa dan mulai menutup pintu rumah nya.Ia pun ke kamar untuk bersiap-siap tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANO DAN AURORA
RandomDevani Afralio adalah kekasih dari Aurora Mahaputri, mereka sudah berpacaran selama 3 tahun dia sangat perhatian , baik dan penyayang, Akan tetapi pada suatu hari sikap nya berubah menjadi kasar, dingin, dan bahkan tidak peduli denganmu. Akankah hub...