BAB #18

8 5 0
                                    

Hanya ada kesunyian di antara mereka berdua, Devano binggung bagaimana cara melamar Aurora.

Devano  sudah menunjukkan dalam ekspresi wajahnya kalau sekarang dia sendiri sedang dalam posisi sedang berpikir
"Aaaah..."
Desah nya
"Ini kesunyian saja ternyata agak... kurang... kurang nyaman saja..."
Ucap Devano kaku.

Aurora hanya mengangguk
"Iyaaa, kamu benar".

Devano menunjukkan dalam ekspresi wajahnya kalau sekarang dia sendiri sedang dalam posisi sedang berbicara dalam sudah minum sendiri sampai selesai.

"Ada yang ingin kutanyakan padamu"
Ucap Devano dan menaruh gelas nya di atas meja.

Aurora menoleh ke arah Devano
"Tanya apa?".

Devano menunjukkan ekspresi wajahnya kalau sekarang dia sendiri bingung ingin menanyakan itu kepada Aurora.
"Aku ingin saja tahu..."
"Apa kamu..."
Ucap Devano ragu-ragu
"Sudah... sudah mempunyai... Pasangan?"
Tanya nya kepada Aurora.

Devano menunjukkan ekspresi wajahnya yang tersenyum.

"Bukan apa apa sih..."
Ucap Devano tersenyum
"Cuma aku hanya penasaran saja dengan itu"
Ucap Devano terus senyum-senyum sendiri.

Aurora hanya tersenyum.
"Tidak, tidak sama sekali"
Aurora mendekati wajahnya ke wajah Devano.

"apakah kamu, memastikan bahwa aku tidak memiliki pasangan?"
Ucap Aurora menggoda Devano.

Devano menunjukkan ekspresi wajahnya kalau sekarang dia sendiri sedang berusaha mengendalikan jantungnya sendiri
"Y-y-y-y-ya... ya..."
Ucap Devano gugup
"Aku hanya ingin tahu saja..."
Ucap Devano berusaha tenang.

Aurora hanya mengangguk paham, lalu kembali ke tempat semula.

Devano  sudah menunjukkan ekspresi wajahnya kalau sekarang dia sendiri sedang berusaha dengan kekuatannya sendiri untuk mengendalikan hatinya
"Aku hanya penasaran saja..."
Ucapnya masih gugup
“Apa kamu sudah tertarik dengan seseorang?"
Tanya Devano lagi kepada Aurora.

Aurora menggelengkan kepalanya
"Semenjak kita putus, aku tidak tertarik kepada seseorang"
Ucap menghela nafas
"Karena aku masih cinta sama kamu, dan aku juga sedih kalau harus menggantikan posisi kamu dengan orang lain"
Ucap Aurora menundukkan kepalanya.

Devano  sudah menunjukkan ekspresi wajahnya kalau sekarang dia sendiri sedang mulai tertegun
"S-s-s-sedih tapi... kalau... memang..."
Ucap nya
"Terpaksa untuk apa seharusnya berpisah?"
Tanya Devano.

"karena aku terlanjur sakit hati"
Ucap Aurora tertunduk.

Devano sudah menunjukkan ekspresi wajahnya kalau sekarang dia sendiri sudah menunjukkan ekspresi wajah yang sudah tertegun bahkan lebih
"Ah... ya..."
"Tidak salah kalau kamu terlanjur sakit hati"
Ucap Devano kepada Aurora.

Aurora mengangguk
"Bagaimana dengan sahabat masa kecilmu itu?"
Tanya Aurora penasaran tentang sahabat Devano si Cici.

Devano dalam ekspresi wajahnya kalau dia sendiri sedang dalam posisi tertunduk lama dalam tanah
"Dia?"
Tanya Devano kepada Aurora dan mendapatkan anggukan dari Aurora
"Dia tidak ada apa apa".

"ohhh gitu"
Ucap Aurora mengangguk paham.

Devano sudah menunjukkan dalam ekspresi wajahnya kalau sekarang dia sendiri sudah ingin meyakinkan Aurora bahwa dia tidak bersama Cici dan Candra.
"Sudah tidak  bersamanya sekarang..."
Ucap Devano meyakinkan yakinkan Aurora.


DEVANO DAN AURORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang