BAB #4

13 7 0
                                    

"Kamu serius ga mau denger penjelasanku?"
Dia mulai memukul-mukul pintu dengan keras dia sangat tidak rela kehilangan Aurora.

Aurora tidak memperdulikan suara pukulan itu, Aurora pun berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Dia terus saja menghentakkan tangan pada pintu berharap Aurora akan kembali membukakan pintu.

"Sayang....aku mohon...aku tidak mau kehilanganmu.."
Lirih Devano.

Selesai membersihkan diri, Aurora pun bersiap-siap untuk pergi, aurora mengenakan pakaian seksi dan berdandan.


Selesai membersihkan diri, Aurora pun bersiap-siap untuk pergi, aurora mengenakan pakaian seksi dan berdandan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Devano yang sedang mengintip di jendela, dia melotot saat melihat Aurora bersiap-siap keluar dalam suasana busana seksi.

"Dia mau pergi?"
Ucap Devano yang mulai meragukan mu.

Selesai bersiap-siap, Aurora mengambil tas dan mulai berjalan ke pintu depan.

Devano kembali memukul-mukul pintu.

"Demi tuhan sayang... Jangan pergi dari aku.."
Dia terkekeh karena tahu akibatmu nanti saat berada di luar rumah.

Aurora mulai membuka pintu itu,
Devano dengan cepat berlari masuk ke dalam rumah setelah Aurora membuka pintu, lalu ia mencengkeram tangan Aurora.

"Diam! Kamu ga boleh keluar dari sini dengan pakaianmu yang seksi seperti ini!"
Tegasnya dengan terus mencengkeram tangan mu kuat.

"Apaan si Lo?!!"
Ucap Aurora seraya menepis tangannya dan berlalu pergi keluar rumah.

Devano sangat kesal dengan tindakan Aurora, tapi pada akhirnya dia hanya menghela nafas pasrah kamu sudah keluar rumah.

"Dia akan menjadi menu andalan malam ini.."
Batin Devano.

Aurora berjalan ketaman untuk bersantai sejenak sambil menikmati es krim favorit nya.

Setelah tiga jam berlalu Aurora bersantai di taman, dan akhirnya dia pergi dari taman untuk berjalan-jalan.

Pov Devano Afralio.

Devano Sudah tidak sabar menunggu Aurora di rumah dia hanya ingin tahu apa yang Aurora lakukan di luar sana.

"Sudah tiga jam dia keluar tapi belum juga pulang? Kemana dia pergi?"
Batin Devano yang mulai khawatir dengan Aurora.

Waktu pun menunjukkan pukul 01.30 PM.

Namun, Aurora belum juga pulang.

Sampai sekarang Aurora belum juga pulang dari jalan-jalan,Devano sudah sangat-sangat takut kalau nanti Aurora akan tidur dengan laki-laki lain malam ini.

Di jam 03.10 PM , Aurora tiba di  rumah dan membuka pintu rumah dengan pelan dan hendak berjalan ke kamar.

Devano masih belum tidur dia terus saja menunggu Aurora, sampai saat itu terjadi dia tertarik saat mendengar suara pintu di rumah terbuka.

"Dia akhirnya pulang"
Batin Devano seraya tersenyum.

DEVANO DAN AURORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang