BAB #14

9 6 0
                                    

Devano segera berlari sangat cepat saat mendengar Aurora memanggil nya dengan terbata-bata, di saat dia tahu kalau Aurora dalam keadaan yang sudah kesulitan.

Saat dia berhasil membuka pintu, dia sangat terkejut melihat Aurora yang tergeletak di lantai dan pingsan.

Devano menggendong Aurora dengan hati-hati , di saat dia sudah berhasil untuk membawa Aurora sampai ke kasur dan menaruh tubuh Aurora secara hati-hati.


Lima jam berlalu dan kini akhirnya Aurora sadar dari pingsan nya.

Aurora mulai duduk di tepi kasur dan mulai menoleh ke arah Devano.
"Ngapain Lo di sini?"
Tanyaku datar.

"Aku hanya ingin membantu mu, kalo saja aku tidak di sini maka kamu akan pingsan dengan posisi tertelungkup di lantai"
Jelas Devano kepada Aurora.

Aurora mendengar penjelasan itu dia hanya diam saja, sebelum akhirnya dia mulai berbicara.

"Gua mohon lu pergi"
Pinta Aurora kepada Devano.

Devano terdiam beberapa saat sebelum akhirnya dia mulai berdiri saat mendengar Aurora menolak Devano terus berada di sini.

"Tunggu kamu tidak boleh mengusir aku seperti ini"
Ucap Devano.

Devano hanya bisa terdiam beberapa saat saat mulai menyadari bahwa ingatan Aurora sudah kembali.

Aurora menatapnya tajam.
"Pergi dan kejar selingkuhanmu?!"
Teriak Aurora kepada Devano yang berusaha mengusir nya.

Devano terdiam beberapa saat sebelum akhirnya dia mulai berbicara dengan sangat lembut
"Tapi aku tidak boleh meninggalkan mu"
Ucap Devano tersenyum kepada Aurora.

"Pergi"
Teriak Aurora dan mulai berdiri seraya menarik paksa Devano untuk keluar dari kamarnya.

Akhirnya Aurora berhasil keluar di tarik keluar dari kamar, Aurora pun mendorong nya pergi dan segera mengunci pintunya , seketika Aurora terduduk lemas dan mulai menangis sejadi-jadinya.

Satu jam berlalu namun Aurora masih saja belum keluar dan membukakan pintu untuk Devano.

Selang beberapa menit akhirnya Aurora membuka kan pintu untuk Devano.

Devano terdiam beberapa setelah akhir dia mendengar suara pintu yang terbuka , tak sia-sia ia menunggu selama satu jam lebih
"Kamu baik-baik saja?"
Tanya Devano cemas.

Aurora hanya mengangguk sebagai jawaban bahwa ia baik-baik saja.

Setelah beberapa menit terdiam akhirnya Aurora membuka suara
"Ayo duduk di sofa"
Ajak Aurora.

Devano hanya mampu menurut saja , saat sudah berhasil untuk berjalan dengan Aurora setelah itu mereka berdua duduk dengan tenang .

"Tolong jelaskan sama gua, kenapa Lo selingkuh dari gua"
Pinta Aurora kepada Devano.

Devano terdiam beberapa saat sebelum akhirnya dia mulai berbicara dengan sangat lembut , dia sudah sudah tahu kalau sekarang ia harus jujur dan mengakuikesalahannya
"K-karena aku bodoh , aku saat itu dalam keadaan sangat-sangat bingung".

Aurora tidak menggubris nya dan meminta ia untuk melanjutkan
"Lanjutkan"
Ucap Aurora dingin meminta maaf melanjutkan ceritanya.

Devano hanya mampu terdiam selama beberapa saat sebelum akhirnya dia kembali berbicara
"Aku....aku saat itu sedang dalam keadaan binggung saja saat aku sudah tahu...kalo aku.."
Ucapnya memotong pembicaraannya.

Aurora menatap dengan seksama
"Kalau aku apa?"
Tanya Aurora kepada Devano dan terus menatapnya.

Devano tertunduk dan mulai berbicara dengan pelan
"Semua...semua keperintaan di pikiranku membuat aku terpuruk dalam luka yang mendalam.."
Ucap Devano yang tidak masuk akal menurut Aurora.

"Luka yang mendalam?"
Ucap Aurora dengan masih menatap Devano.

"Apa maksud dari perkataan Lo?"
Sambung Aurora.

Devano menghela nafas panjang sebelum akhirnya dia mulai berbicara
"Luka yang sangat-sangat dalam..luka yang membuat aku terpengaruh luar biasa"
Ucapnya.

Aurora hanya mengangguk dan mulai berbicara
"Lanjutkan saja"
Pinta Aurora.

Devano terdiam beberapa saat sebelum akhirnya dia sudah berhasil untuk berbicara dengan dengan kepala yang tertunduk , dia mulai menunjukkan sebetulnya dia yang sebetulnya tidak bisa mengendalikan himself
"L-luka yang membuat aku mulai untuk berpikir bahwa mungkin..saja aku tidak tepat untuk bersama dengan kamu saja"
Ucap Devano.

Aurora masih menatap dengan seksama
"Lanjut"
Ucap nya kembali.

DEVANO DAN AURORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang