BAB #8

9 7 0
                                    

Dua bulan terus berlalu, tapi Devano tetap saja terus berharap agar kamu akan kembali.

"Sudah dua bulan tapi dia belum juga kembali.."
Batin Devano.

Devano yang tak sadar ada berita di televisi memberitahukan bahwa ada seorang gadis di temukan di dekat perdesaan dengan badan yang penuh luka di kepala, dan tubuhnya.

Devano tidak akan pernah memperhatikan berita kalau saja nama Aurora tidak tercantum di dalam berita tadi,saat itu juga dia menoleh kepada arah layar tv  dengan mata yang terbuka sangat lebar saat itu juga dia sudah tahu kalau berita itu mengenai tentang Aurora di saat itu juga Devano sangat-sangat panik.

Berikut itu juga memberitahukan kemana Aurora akan di larikan ke rumah sakit.

Devano hanya duduk di sofa dengan tangan-tangannya yang sudah terkepal dengan keras, saat itu juga dia sudah bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit, saat berita itu sudah selesai dengan cepat ia berlari keluar dengan membawa kunci mobil nya.

Pov Aurora

Di rumah sakit, Aurora yang terbaring lemah tak berdaya dan  beberapa alat bantu medis di sekitar tubuhnya.

Devano sudah tiba di rumah sakit, dalam waktu cepat dia sudah melangkah mendekati bagian informasi di bagian repsionis.

Devano sampai di bagian informasi repsionis,  tapi dia ingin pergi terus ke bagian dalam saat  itu juga , tapi saat mendengar informasi mengenai Aurora saat ini , dia sudah sangat- sangat panik.


Di ruangan Aurora, Devano melihat sudah ada dokter dan beberapa suster untuk memeriksa keadaan Aurora sekarang.

Devano yang sudah sangat-sangat panik hanya menatap para suster dan dokter dengan mata yang sangat-sangat lebar saat itu juga dia sudah sangat ingin sekali untuk masuk dan memeluk Aurora saat ini juga.

Selang beberapa menit akhirnya dokter keluar dari ruangan di susul oleh para suster yang juga mulai keluar dan berlalu pergi, dokter berhenti menatap Devano dan bertanya.

"Apakah anda keluarga dari pasien yang bernama Aurora Mahaputri?"
Tanya dokter kepada Devano.

Devano Hanya terdiam beberapa saat dia mendengarkan dokter itu sebelum akhirnya berbicara dengan pelan.

"Ya....saya kekasih dari Aurora Mahaputri"
Ucap Devano pelan dan tertunduk.

"Sekarang keadaan pasien sudah cukup membaik, namun dia akan mengalami amnesia sementara waktu"
Ucap sang dokter kepada Devano dan sedikit menepuk pundak nya.

Devano terdiam beberapa saat dia sudah mengetahui kalau Aurora sudah dalam keadaan yang lebih baik.

"Apa saja yang dia lupakan saat amnesia nya?"
Tanya Devano kepada dokter itu.

"Semuanya, dia akan kehilangan ingatan nya tentang semua yang dia ingat, contoh  kerabatnya, kekasih nya, teman-teman nya, bahkan kekasih nya juga"
Jelas sang dokter kepada Devano.

Devano sangat-sangat terkejut saat sudah tahu kalau Aurora akan kehilangan semua memori indah maupun buruk nya.

Saat itu juga dia hanya terdiam beberapa saat  dia sudah tahu kalau semua ini terjadi karena kesalahannya.

"Saya...saya boleh bertanya satu lagi?"
Tanya Devano kepada dokter itu.

Sang dokter hanya mengangguk mempertanyakan bawah dia memperbolehkan Devano untuk bertanya.

Devano terdiam beberapa saat sebelum akhirnya dia berbicara dengan pelan.
"A-apakah dia akan kehilangan semua memori tentang saya?"

Dokter itu hanya mengangguk sebagai jawaban iya.

"Dia akan kehilangan semua memori tentang anda"
Jelas sang dokter.

Devano terdiam beberapa saat ,dia sudah tahu kalau Aurora sudah benar-benar kehilangan semua memori tentang dirinya, saat itu juga dia hanya menunduk kan kepalanya dengan kedua tangan yang mengepal kuat.

"Namun anda tenang saja, itu hanya sementara setelah itu pasien akan mengingat semuanya"
Jelas sang dokter yang berusaha untuk menenangkan Devano.

Devano hanya menganggukkan kepalanya dengan pelan saat dokter mengungkapkan kalau hal itu hanya sementara.

"Berapa lama masa amnesia nya?"
Tanya Devano pelan.

"Saya juga tidak mengetahui nya,namun anda harus sering-sering mengajak pasien untuk kontrol"
Ucap sang dokter kepada Devano.

Devano hanya terdiam beberapa saat sebelum akhirnya dia kembali berbicara.

"Maksud anda... Kalau saya sering-sering mengajak nya untuk kontrol ... Maka masa amnesia nya akan cepat terobati?"
Tanya Devano memastikan.

Dokter itu hanya menggunakan kepala nya.

"Ya kamu benar, kalau begitu saya pamit dulu , anda boleh masuk ke ruang pasien"
Ucap sang dokter memperbolehkan Devano untuk masuk ke ruang Aurora dan setelah itu ia berlalu pergi.

DEVANO DAN AURORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang