Di pagi hari, Aurora terbangun dari tidur nya.
Devano sudah tersenyum saat itu juga di sudah melihat Aurora terbangun dari tidurnya dan menggenggam tangan Aurora dengan lembut.
"Selamat pagi ... Kamu lebih baik dari keadaan kamu kemarin"
Ucap Devano tersenyum.
Aurora hanya tersenyum dan mulai bertanya sesuatu.
"Kenapa kamu selalu menunduk?"
Tanya Aurora kepada Devano.
Devano terdiam beberapa saat sebelum akhirnya dia mulai kembali berbicara setelah beberapa lama terdiam.
"Aku hanya ingin menghindari untuk membuatmu ingat akan sesuatu yang mungkin saja akan membuat kamu tersiksa"
Ucapnya khawatir.
Aurora yang tidak mengerti apa-apa , memegang kedua pipi Devano dan menatap wajah Devano, tiba-tiba bayangan memori itu kembali datang , Aurora pun melepas kedua tangan nya dari pipi Devano.
Devano sudah terdiam beberapa saat dia sudah melihat Aurora kembali terlihat sangat terkejut saat tiba-tiba saja Aurora sudah kembali mendapatkan memori , dia sudah mulai untuk bertatapan dengan sangat-sangat khawatir.
"Kenapa? Kamu baik-baik saja?kamu ingat sesuatu mengenai aku?"
Tanya Devano bertubi-tubi.
"Iya, tapi ingatan itu masih tidak jelas"
Ucap Aurora dengan terus memegang kepala nya.
Devano ketawa miris selama beberapa saat, akhirnya dia sudah kembali untuk berbicara dengan Aurora.
"Baik...sangat baik kalo kamu sudah mulai mengingat aku, walaupun itu belum sepenuhnya dalam ingatan kamu"
Ucap Devano tersenyum kepada Aurora.
Seminggu berlalu dan kini akhirnya Aurora di perbolehkan untuk pulang.
Devano sudah tersenyum saat itu .
"Aku akan mengantar kamu pulang"
Ucap Devano dan Hanya mendapatkan anggukan dari Aurora, mereka pun pulang.
Sesampainya di rumah, Devano sudah tersenyum saat berhasil sampai kerumah dengan selamat , dia sudah keluar dari mobil setelah dia sudah mengatur posisi tempat duduk Aurora saat itu juga dengan sangat hati-hati.
"Terimakasih"
Ucap Aurora kepada Devano.
Devano tersenyum kembali saat mendengar itu, Aurora mulai turun dari mobil, di bagian belakang mobil.
"Kamu harus berhati-hati saat sedang turun"
Ucap Devano.
"Baiklah"
Ucap Aurora dan setelah itu melihat sekeliling rumah nya.
Devano tersenyum dengan sangat lembut , saat sudah melihat Aurora memegang kedua tangan Aurora.
"Jangan, kamu terlalu banyak bergerak , saat kamu baru keluar dari rumah sakit"
Ucap Devano khawatir kepada Aurora.
Aurora hanya tersenyum dan memegang kedua pipi Devano.
"Gua ga papa"
Ucap Aurora meyakinkan Devano.
Devano tersenyum dengan lembut , saat merasakan kedua pipinya di pegang oleh Aurora.
"Benar...kamu gapapa?tapi aku akan sangat khawatir kalo kamu nanti sakit lagi"
Ucap Devano menatap mata Aurora dalam.
"Gausah khawatir"
Ucap Aurora meyakinkan Devano.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANO DAN AURORA
RastgeleDevani Afralio adalah kekasih dari Aurora Mahaputri, mereka sudah berpacaran selama 3 tahun dia sangat perhatian , baik dan penyayang, Akan tetapi pada suatu hari sikap nya berubah menjadi kasar, dingin, dan bahkan tidak peduli denganmu. Akankah hub...