BAB #25

9 5 3
                                    

Enam bulan berlalu dan kini usia kehamilan Aurora sudah beranjak tujuh bulan

"Aku sudah tidak sabar melihat buah hati kita akan lahir sayang"
Ucap Devano tersenyum seraya mengelus-elus perut Aurora yang sudah membesar.

Devano menatap Aurora dengan wajah yang sudah berseri-seri
"Mari kita cek kandungan mu dan setelah itu kita melakukan USG"
Ajak Devano kepada sang istri.

Aurora tersenyum melihat tingkah antusias Devano
"Kalau begitu aku siap-siap dulu"
Ucap Aurora dan berjalan ke ruang ganti, Devano tertawa melihat cara jalan Aurora yang berbeda dari sebelumnya.

"Sangat menggemaskan"
Gumam Devano.

Selesai mengganti baju dan bersiap-siap, aurora ke luar dari ruang ganti dan mencari Devano
"Sayang, kamu dimana?".

"Aku di sini"
Ucap Devano tersenyum dan berjalan ke arahku dengan membawa buket bunga yang sangat indah.

"Aku di sini"Ucap Devano tersenyum dan berjalan ke arahku dengan membawa buket bunga yang sangat indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ini untukmu sayang"
Ucap Devano tersenyum dan memberikan bunga kepada Aurora.

"sayang kamu sangat romantis"
Ucap Aurora dan langsung memeluk Devano.

"Mari kita berangkat sekarang"
Ajak Devano kepada Aurora seraya melepas kan pelukan nya dan langsung menggandeng Aurora.



Skip selesai cek up

"Sayang, aku sangat senang karena anak kita sehat-sehat saja"
Ucap Aurora seraya mengelus-elus perut nya sendiri.

Devano hanya mengangguk
"Sayang tapi aku takut"
Ucap Devano pelan.

Aurora menatap Devano dengan penasaran
"Takut kenapa?"
Tanya Aurora.

"Aku takut jika anak kita nanti akan mengambil semua perhatianmu"
Ucap Devano dan langsung menundukkan kepalanya.

Aurora yang mendengar itu hanya tertawa.

"Tidak akan"
Ucap Aurora dan mengelus-elus pipi Devano pelan

Sesampainya di rumah

Aurora yang ingin beranjak pergi ke kamar
"Aku mau pergi ke kamar"
Ucap Aurora seraya berlalu pergi namun di tahan oleh Devano dan Devano langsung menggendong Aurora menuju ke kamar.

“ibu hamil tidak boleh terus menerus naik turun tangga, biarkan aku menggendong mu…”
ucapnya dan sudah menggendong Aurora ala bridal style dan membawamu ke kamar.

Di kamar, Devano menurunkan Aurora di kasur setelah itu ia juga ikut berbaring di samping Aurora.

"Tidurlah, aku akan selalu di sini menjaga mu sayang"
Ucap Devano mengecup kening Aurora.

Aurora hanya mengangguk dan mulai memeluk Devano,dan setelah itu mulai tertidur lelap di pelukan Devano.





DEVANO DAN AURORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang