BAB #6

12 7 0
                                    

Devano ingin sekali langsung membelah pintu itu tapi dia mencoba untuk menahan dirinya untuk tidak melakukan itu.

"Kita memang sudah putus...tapi aku ingin tahu kalau kamu tidak berselingkuh saat aku berselingkuh!"
Ucapnya yang tidak bisa mengontrol emosi nya dan semakin memperkuat gedoran nya.

"Aku membencimu!"
Teriak Aurora dari ruang ganti dan berjalan ke arah pintu kamar.

Devano dengan sedikit tertekan mencengkeram kepala sendiri  dan terus-menerus  mengatai dirinya sendiri.

"Aku...aku sungguh pengecut"
Batin Devano dan terus mencengkeram kepala nya.

Aurora pun membuka pintu kamar dan menemukan Devano yang sedang sedang mencengkeram kepalanya.

Devano hanya diam saat Aurora membuka pintu kamar, saat dia mendengar gerak-gerik Aurora saat itu juga ia menoleh ke arah Aurora dengan pandangan matanya yang sudah memerah saat ini tertunduk.

"Gua mohon sekarang juga Lo pergi, gua ga selingkuh, lagian kita juga udah putus"
Ucap Aurora menahan amarah.

Devano masih tidak mau menatap Aurora, dia hanya terus saja tertunduk dan dengan pelan-pelan mulai berbicara.

"T-tadi saat kamu keluar rumah dari rumah, kamu terlihat sangat seksi kamu seperti ingin mengundang"
Ucapnya yang masih tertunduk.

"Gua Sekarang sudah tidak punya kekasih lagi, jadi sekarang gua bebas mau memakai apa aja di luar rumah"
Ucap Aurora tanpa membuang pandangan nya ke arah Devano.

"Tapi kamu seperti akan mengundang pria  baru dengan memakai pakaian seperti itu..Kamu akan membuat nya penasaran"
Ucap Devano dengan suara yang pelan.

"Itu bukan urusan lo"
Ucap aurora sedikit tidak menyukai perkataan Devano.

"T-tapi nanti aku akan cemburu jika kamu nanti sudah memiliki kekasih lain.."
Devano hanya berbicara dengan suara yang sangat pelan saat itu juga pandangan hanya tertuju ke lantai (tanah).

"Kita bukan sepasang kekasih lagi, jadi kalaupun gua mempunyai kekasih lain itu tidak masalah"
Jelas Aurora kepada Devano.

Devano hanya terdiam saat Aurora mulai berbicara begitu, dia terus saja dengan kepala yang tertunduk pada saat itu juga.

"J-jangan... Jangan berikan aku kenangan yang buruk.. kamu hanya boleh menjadi milikku.."
Ucap Devano kepada Aurora.

Kesabaran Aurora pun habis.

"Kita tidak memiliki hubungan apa lagi?!"
Ucap Aurora sedikit keras.

"Tapi...kamu adalah milikku.."
Devano terus saja merengek seperti pria manja ketika dia mendengar Aurora mengatakan kalau mereka berdua sudah tidak memiliki hubungan apapun lagi.

"Bagaimana dengan selingkuhanmu?"
Tanya Aurora kepada Devano.

Devano Hanya terdiam kembali saat Aurora bertanya kepadanya soal selingkuhan.

"Aku tahu kalau aku sudah membuat kesalahan yang sangat besar saat itu, tapi aku ingin tahu kalau kamu sudah Melakukan kesalahan dengan berselingkuh.."
Ucap Devano yang menuduh mu.

"Gua ga selingkuh"
Ucap Aurora kesal saat Devano yang menuduh mu.

DEVANO DAN AURORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang