BAB #7

9 7 0
                                    

"Lo yang selingkuh?!"
Ucap Aurora dengan amarah yang sudah meledak.

Devano Hanya terdiam beberapa saat, sebelum akhirnya dia menghela nafas dan dengan pelan hanya berbicara dengan kepala yang tertunduk ke tanah.

" Aku tahu... Aku tahu aku yang berselingkuh terlebih dahulu"
Ucap Devano dengan kepala yang masih tertunduk.

"Tinggalkan aku!"
Ucap Aurora dengan suara yang tegas.

"tapi aku tidak ingin meninggalkan kamu"
Devano hanya terus saja dengan kepala yang tertunduk ke tanah saat itu juga, dia ingin sekali menggunakan tangan nya untuk untuk mengusap-usap tangan Aurora.

"aku mohon"
Ucap Aurora memohon kepada Devano.

"Tapi aku ingin merasakan hubungan kita kembali..."
Devano hanya terus saja dengan kepala tertunduk ke tanah saat itu juga dia sangat ingin kembali ke pelukan Aurora.

"Kamu sudah membuat kepercayaanku hilang, di saat aku tau kamu Berselingkuh"
Ucap Aurora yang mulai mengeluarkan air mata (menangis).

Devano melihat air mata Aurora yang mulai jatuh membuat hatinya ikut teriris, saat itu juga dia ingin sekali untuk memeluk Aurora dengan erat dan melingkarinya kedua tangan nya di pinggang Aurora.

"Aku mohon, tinggalkan aku.."
Ucap Aurora yang terus saja menangis.

Devano terdiam lama beberapa saat melihat Aurora terus saja menangis pada saat itu juga dia hanya bisa tertunduk tidak berani melihat wajah Aurora saat ini.

"Aku tahu...aku memang pantas untuk di tampar dan di pukul tapi aku mohon....aku mohon jangan mengusir ku dari sini sayang"
Ucap Devano memohon kepada Aurora.

Aurora yang mendengar Devano memohon, ia hanya terdiam beberapa saat.

Devano berusaha bersikap lebih baik dan dia mulai ingin mencengkeram tangan Aurora lebih erat saat itulah dia mulai berbicara lagi dengan pelan.
"Sayang...aku mohon...aku sangat ingin memelukmu, A-aku ingin sekali memegang tanganmu.."

"Tidak bisa, kamu sudah mengecewakan aku.."
Ucap Aurora yang terus saja menangis, karena tidak tahan lagi Aurora berlari keluar rumah meninggalkan Devano.


Devano hanya bisa terdiam saat dia melihat Aurora berlari keluar rumah, hari itu dia sangat ingin sekali untuk berlari mengejar Aurora tapi dia terus saja dengan tangan yang terkepal dengan sangat keras saat itu juga dia hanya terus diam tidak ada pergerakan dari dirinya.

Pov Aurora.

Aurora yang pergi tak tau arah pun akhirnya memutuskan untuk tinggal di rumah kosong yang ada di sekitar perdesaan.

Pov Devano

Devano hanya bisa diam saat Aurora telah pergi dari rumah , dirinya hanya terus saja dengan kepala tertunduk dengan tangan-tangan nya yang terkepal sangat keras, saat itu juga dia terlihat sangat-sangat frustasi, dia ingin berlari untuk mencari Aurora tapi dia sangat-sangat ingin membuat Aurora untuk kembali dengan sendirinya.

DEVANO DAN AURORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang