BAB #3

13 7 0
                                    

Dua Minggu sudah Devano tidak kembali ke rumah Aurora.

Pada suatu hari, akhirnya dia kembali kerumah dengan pakaian acak-acakan dan tercium aroma parfum dia duduk di sofa santainya.

"Sayang..."
Panggilnya ke Aurora dengan tersenyum.

"Ada apa?"
Tanya Aurora berjalan ke arah Devano dan duduk di samping nya, dan mencium aroma parfum Devano dengan wajah curiga.

"K-kamu ngerasain bau parfum aku ya? Hehe.."
Devano tertawa menyembunyikan fakta kalau aroma parfum itu bukan milik Aurora.

"Kamu selingkuh?"
Tanya Aurora memastikan bahwa dugaannya benar.

"Eh-eh, apa maksudmu? Haha..."
Kedekatannya dengan kamu semakin menjauh dia makin gelisah saat Aurora bertanya.

"Tidak usah mengelak, aku sudah tau semuanya"
Ucap aurora dengan wajah datar nya.

"Ah.. kamu sudah tahu ya?"
Devano akhirnya menyerah dia hanya menghela nafas melihat kalem dia pun kembali dekat dengan Aurora.

Aurora kembali menjauh di saat Devano mulai mendekat.

"Mari kita putus"
Ajak Aurora tanpa menoleh sedikit pun ke arah Devano.

Devano terkejut saat Aurora mengajak nya untuk putus.

"T-tapi kenapa sayang?"
Ucap Devano dengan terbata-bata.

"A-aku bisa jelaskan"
Lanjutnya berusaha menggenggam tanganmu.

vano dan mulai melemparkan sebuah berkas, Dia pun mulai membuka berkas satu persatu, ia pun sedikit terkejut.

"Sial, dari mana dia tahu"
Gumam Devano di dalam hati.

"Tidak perlu di jelaskan lagi kan?"
Sontak Aurora menepis tangan DeAurora mulai berdiri dan menarik tangannya untuk keluar untuk keluar dari rumahnya.

"T-tunggu sayang..."
Devano mencengkeram tanganmu agar kamu menghentikan langkah Aurora.

Aurora tidak memperdulikan Devano.

Di depan pintu, Aurora mendorongnya keluar dari rumah dan mengunci pintunya.

"Gua mohon Lo pergi?!"
Bentak Aurora dari dalam rumah.

DEVANO DAN AURORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang