BAB #9

8 7 0
                                    

Devano hanya menatap arah belakang dokter dengan kepala yang hanya tertunduk ke tanah selama beberapa saat sebelum akhirnya berlari ke dalam untuk bertemu dengan Aurora.

Devano sudah sampai di depan ruangan kamu dan dia perlahan-lahan membuka pintu dan perlahan-lahan masuk ke dalam saat itu juga dia sudah melihat Aurora terbaring lemah di bantu alat-alat medis.

Suara alat detak jantung terdengar sangat pelan menandakan bahwa kondisi jantung Aurora sangat lemah.

Devano hanya memperhatikan hasil detak jantung dengan kepala yang tertunduk dan tangan nya yang sudah terkepal sangat kuat saat ia mendengar suara alat detak jantung.





3 bulan berlalu namun Aurora belum juga sadar dari koma nya.

Devano setiap hari terus mengunjungi kamu, dia sudah membawa banyak sekali buket bunga setiap hari untuk Aurora, tapi Aurora belum juga menunjukkan tanda-tanda untuk bangun saat itu juga Devano sudah mulai kehilangan harapan.

Tiba-tiba saja salah satu alat medis mulai mati yang membuat pernapasan Aurora sedikit lemah.

Devano melihat kalau alat untuk respirasi sudah mati dan itu membuat hatinya sudah sangat ketakutan saat melihat tanda-tanda kalau Aurora akan lemah saat itulah dia sudah berdiri di samping Aurora dan dia sudah dekat dengan tangannya yang sudah erat memegang Aurora.

Devano yang sangat-sangat panik untung saat dokter cepat datang dan segera membantu Aurora.

Devano sudah tidak ada lagi di samping Aurora saat dokter sudah memulai untuk bekerja.

Akhirnya alat itu sudah kembali berfungsi, dokter pun pergi meninggalkan ruangan dengan wajah lega nya.

Devano hanya terdiam beberapa saat setelah melihat dokter sudah pergi keluar dari ruangan Aurora setelah berhasil menyelamatkan Aurora saat itulah Devano sudah kembali berada di samping Aurora dengan kepala yang hanya tertunduk.



Sebulan terus berlalu tapi Aurora belum juga menunjukkan tanda-tanda kalau Aurora akan bangun dengan cepat, Devano sudah mulai kehilangan harapan walaupun dia belum pernah berhenti untuk selalu menjenguk Aurora setiap hari.


Sampai akhirnya keajaiban itu tiba, tangan Aurora yang sedikit bergerak menandakan Aurora akan segera sadar dari koma nya yang berkepanjangan.

Devano yang sudah melihat tangan Aurora yang bergerak sehingga dia sudah sangat-sangat berharap , saat itu juga dengan cepat dia menekan tombol darurat untuk memanggil perawat.

Perawat pun tiba, dan dia mulai memeriksa Aurora dengan hati-hati , dan akhirnya Aurora membuka mata dan melihat sekitar.

Devano yang melihat kalau Aurora sudah bisa membuka mata dengan cepat dia duduk di samping Aurora dengan bibir tersenyum lebar , dia sangat-sangat senang saat itu juga.

Perawat pun pergi dari situ meninggalkan Aurora dan Devano.

Devano hanya terdiam beberapa saat, saat perawat sudah meninggalkan saat itu juga dia sudah duduk di kursi yang dekat dengan kasurmu saat itu juga dia sudah kembali untuk menatap Aurora dengan tangan yang sudah mulai untuk mengusap-usap tangan Aurora.

Aurora terkejut dan segera menepis tangan Devano.

"S-siapa Lo?"
Tanya Aurora ketakutan.

Devano hanya terdiam beberapa saat, di saat kamu bertanya siapa dirinya sebelum akhirnya dia berbicara pelan-pelan
"Aku...aku adalah seorang yang sangat kamu cintai sayang"

Aurora menatap Devano binggung.

"Seseorang yang gua cintai?"
Tanyaku pada Devano.

Devano akhirnya terdiam beberapa saat dia sebelum akhirnya dia mulai berbicara dengan pelan, dan di saat itu juga dia mulai mengelus-elus wajah Aurora dan dia mulai berbicara lagi.

"Ya...aku adalah orang yang sangat kamu cintai , kamu mencintaiku jauh sebelum kamu kehilangan semua memori tentang kamu, dan kita berdua"
Ucap Devano lirih dan berusaha untuk tersenyum.

"Memori? Siapa namaku?"
Tanyak Aurora bertubi-tubi kepada sang empu.

Devano kembali terdiam beberapa saat sebelum akhirnya dia kembali berbicara, di saat itu juga dia mulai berbicara dengan pelan dan kepala yang tertunduk lemah , dia mulai berbicara.

"Nama kamu adalah...."
Ucap Devano terjeda.

"Aurora Mahaputri"
Lanjut nya dan berusaha untuk menatap wajah Aurora.

"Aurora Mahaputri?"
Tanya Aurora untuk memastikan bahwa itu benar-benar nama nya.

"Iya...kamu benar namaku adalah Aurora Mahaputri"
Ucap Devano meyakinkan Aurora bahwa itu memang benar nama nya.

DEVANO DAN AURORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang