BTN 12 🌱

24.3K 2.3K 211
                                    

☻ᴴᵃᵖᵖʸ ᴿᵉᵃᵈᶦⁿᵍ❥











Suasana kantin tampak padat oleh murid-murid yang mengisi perut mereka setelah jam belajar pertama berlalu, disini juga Veronica berjalan hendak antri di stand makanan bersama Akaska, Kaiden, dan Falleo.

"Kau saja duluan karena aku jantan aku mengantri yang terakhir saja," senyumnya mempersilahkan Falleo atau yang lain untuk dahulu.

"Aw sangat baik, sayangnya meski wajahmu terlihat seperti Bottom tapi aura mu lebih ke Top," Kaiden mencubit gemas pipi tembamnya yang langsung memerah, "Yaampun, gemas sekali kulit putihmu cepat memerah ya."

"Ini hal biasa bukan hal yang luar biasa," kekeh Veronica menggeleng pelan sampai suara Kaiden juga terdengar.

"Tapi kau pria yang paling cantik disini Veron, coba kau buka loker mu aku yakin banyak sekali surat-surat yang ingin berkenalan denganmu, bahkan yang kudengar Kakak kelas kita menjadikanmu topik pembicaraan mereka."

"Benarkah? Ah aku malu," senyum Veronica tampak kikuk menggaruk pipi bulatnya, ia membiarkan mereka berjalan di antrian lebih dulu lalu menoleh kebelakang saat menyadari sesuatu, "Falleo? Kau tidak mau antri lebih dulu?"

Falleo yang tadinya melamun menoleh seketika, pria berwajah polos itu hanya menggeleng pelan, "Aku antri belakang--"

"Haish lebih dulu sini, tubuhmu itu kurus sekali kau harus banyak makan," tangannya ditarik Veronica untuk menempati tempatnya lebih dulu, "Nah, sekarang antrilah dengan cepat perutku sangat lapar."

Ketiganya tertawa kecil mendengar rengekan itu apalagi melihat wajah cemberut Veronica yang menepuk perutnya.

"Kalau sudah kalian duluan saja mencari meja yang tersisa nanti aku menyusul," katanya lagi melihat mereka sudah selesai memilih beberapa makanan diatas nampannya.

"Kau yakin--"

"Aku sangat yakin, sudah sana," jawab Veronica cepat mendorong-dorong bahu Akaska.

"Baiklah kami mencari meja dulu, nanti kau menyusul saja kami akan memanggilmu," jawab Kaiden mengacak surai Veronica sebelum pergi, "Lembut sekali, entah terbuat dari apa mahluk itu."

Diposisi Veronica yang sudah aman, gadis itu menarik nafas panjang dengan mata berkilat menatap makanan-makanan itu, "Saatnya beraksi hehe ... Aku mau ini, ini, ini dan ini masing-masing harus berpasangan!"

"Yaampun, nafsu makanmu besar juga walaupun tubuhmu kecil," jawab pria paruh baya penjaga kantin saat Veronica menunjuk hampir semua makanan, "Tapi sepertinya nampan mu tidak akan cukup, bagaimana jika tambah nampan lagi?"

"Woah boleh-boleh!" angguknya bak anak anjing dengan mata berbinar cerah.

"Kau kenapa Fal? Apakah ada masalah serius?" Dibangku yang tersisa kini Kaiden dan dua sahabatnya duduk.

"Benar, kulihat sedari tadi kau terus melamun ada apa? Apa ini berhubungan dengan Ka Ace? Kulihat kalian jarang sekali bertemu kenapa?" sambung Akaska sembari membenarkan duduknya.

"Aku tidak apa-apa, jangan sangkut pautkan aku lagi dengan Ka Ace, aku dengannya sudah tidak memiliki hubungan apapun," dengan senyum getir Falleo menjawab, membuat kedua pria itu membulatkan mata mereka terkejut.

"Apa kau serius?! Sayang sekali kalian sudah cocok," geleng prihatin Akaska menyuapkan makanannya, "Sedari awal juga sepertinya Ka Ace hanya butuh tubuhmu saja Fal."

"Aku tidak mempermasalahkan nya, dia memberiku uang untuk pengobatan Ibu."

"Hei kalian sudah lihat beritanya? Ada sebuah akun baru dari seorang perempuan yang memamerkan dirinya bahkan sampai tubuh indahnya di sosial media tanpa takut!" Kaiden memecah obrolan mereka dengan memamerkan layar ponselnya, "Lihatlah!"

Back To Normal (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang