BTN 31 🌱

18.8K 2.3K 216
                                    

☻ᴴᵃᵖᵖʸ ᴿᵉᵃᵈᶦⁿᵍ❥






Diruangan santai ini diisi oleh tawa dan obrolan sang Nyonya Hunter yang dibalas senyum kaku Veron berusaha menimpali karena sejak tadi kelima pria yang duduk di sampingnya tak menampilkan ekpresi senang dan hanya menjawab seadanya dengan mimik datar.

"Yaampun sudah lama sekali Mommy tidak melihat kalian, mungkin sejak tiga tahun yang lalu ya? Semenjak kalian memilih hidup sendiri jauh dari kami ... " Nyonya Hunter mengusap sudut matanya seolah bersedih, "Tapi lihat sekarang, kalian tumbuh dengan baik bahkan sangat tampan--"

"Jelas saja bibit ku tidak ada yang gagal--Aws!" ceplosan bibir Suaminya disamping segera digaplok sang istri, "Aku menyatakan kebenaran, lihatlah. Aku juga sangat tampan hingga bisa membuatmu tergila-gila."

"Aaaa sayang~ kau kan mamang tampan," sang istri bergelayut manja.

Veron yang menyaksikan itu mengerutkan hidung, ini serius ortu mereka? Ko beda jauh sama anak-anaknya yang kaku? "Eh? Kenapa ditutup?"

Archer menutup mata gadis itu, "Adegan dewasa."

"Masih sama, kepercayaan diri yang tinggi," cibir malas Ace.

"Aku tidak memiliki orang tua seperti ini," gumam Arlon memijit pelipis.

"Kau lihat boy, tubuh Ibumu sangat nyaman untuk dipeluk daripada tubuh pria," sindir sang Daddy, mereka sengaja memperlihatkan keromantisan didepan mata kelimanya.

"Ya, sangat nyaman dan empuk," Veron menoleh merasakan lilitan tangan Ace dipinggang nya serta tumpuan pipi pria itu diatas kepala.

Veron teringat ucapan Hans tempo hari saat pertama kali datang, gue lupa kalau mereka benci kedua orang tuanya karena mereka gak nge restuin kelimanya buat menjalin hubungan sesama jenis. Kalo gue diposisi Nyonya Hunter juga sedih si, mereka gaakan pernah bisa ngerasain nimang cucu sampai akhir hayat karena anak-anaknya malah suka batang.

"Sebenarnya apa niat kalian kemari?" tanya Demon, Veron tatap mata redup penuh sorot dingin itu.

"Tentu saja untuk melihat keadaan kalian, tega sekali kalian menelantarkan Mommy dan Daddy bahkan tak pernah memberi kami kabar," Mommy menyentuh dadanya seakan mengekspresikan rasa sakit yang berlebih sebelum ia menegakan kembali tubuh dengan manik mengedar, "Tapi Mommy bersyukur karena kedatangan kali ini kami tidak disambut oleh para botie yang kalian cintai itu. Ya, setidaknya mata kami tidak tercemar oleh adegan romantis kalian yang membuat mual."

Sindiran itu dilayangkan karena setiap keduanya berkunjung mereka tak elak disuguhi pemandangan yang menggelikan, keduanya ingin mereka normal ya setidaknya satu saja agar bisa memberi keturunan.

Sangat menyayangkan, aku memiliki lima putra yang gagah dan perkasa tapi tidak ada satupun diantara mereka yang normal, dalam sorot mata dalamnya Nyonya Hunter membatin menatap sedih.

"Berhenti membahas itu, kalian bisa melihat kami dalam keadaan baik-baik saja tanpa perhatian kalian sekalipun jadi jika tidak ada hal penting silahkan tinggalkan Mansion ini," usiran Archer membuat pasutri itu tertunduk.

"Tuan maaf menyela, jangan seperti itu mau bagaimana pun mereka adalah orang tua yang sudah membesarkan kalian. Setidaknya hormati mereka tidak sopan mengusir kedua orang tua sendiri," Veron menyela menoleh pada mereka dikedua sisinya, "Nyonya besar dan Tuan besar bisa mengobrol lebih lama disini dengan para putra kalian, aku tidak ingin mengganggu--"

"Jangan pergi, tetap disini jika kau tidak ingin melihat mereka ku usir," tekan Ace menarik lengan Veron yang sudah berdiri hingga duduk kembali, "Tetap diam seperti ini."

Back To Normal (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang