☻ᴴᵃᵖᵖʸ ᴿᵉᵃᵈᶦⁿᵍ❥
Veronica bernafas lega membenarkan ujung pakaian olahraga berupa kaos berwarna biru dengan putih di lengan pendek, celananya juga hanya diatas lutut.
"Okey sip, udah cantik. Gue jadi kangen rambut panjang gue lagi, dandan kaya cewek sama pake dres gitu tapi yaudah lah, ini masih dalam masa penyamaran gue juga harus cegah si Jayden sinting buat tutup mulut."
Gadis itu menggeram kesal mengingat wajah menyebalkan namun sangat tampan Jayden, ia lantas berjalan keluar ruang berganti khusus untuk para Tuannya, "Eh? Tuan Arlon masih disini?"
Ia pikir Arlon sudah pergi tapi pria bersurai peach itu menunggu disamping pintu, Jayden menundukan kepala menatap Veron dengan seulas senyum, "Aku menjagamu jika ada yang berani mengintip ke dalam, kau ada kelas olahraga hari ini?"
"Seperti yang Tuan Arlon lihat, Aku sudah memakai pakaian olahraga tapi agaknya ini sedikit kekecilan dibagian paha ku," tunjuk Veron dengan lirikan ke pangkal paha nya.
Tanpa ia sadari sorot mata Arlon mulai meneduh melihat paha putihnya yang terpampang, "Kau memiliki ukuran bokong yang bagus Veron, Aku penasaran dengan junior mu boleh kulihat?"
Veronica sukses menjatuhkan rahangnya, ia buru-buru menahan tangan nakal Arlon, "Jangan Tuan! Burung perkutut ku sangat berbahaya dia tidak boleh disentuh! Ini memalukan dia harus tetap berada di sangkarnya. Sudah ya, Aku pergi dulu terimakasih sudah mengizinkan ku berganti di ruangan kalian!"
Melihat Veronica mulai lari ngibrit melewatinya, Arlon menyemburkan tawa memukul-mukul pelan pelipisnya dengan pipi bersemu, "Bagaimana dia bisa menamai miliknya sebagai burung sementara dia tidak memiliki benda panjang itu, Veron-Veron. Kau lucu sekali sampai rasanya ingin ku makan disini."
Veronica mengelus dadanya saat sudah jauh, ia beruntung berhasil menghindari kemesuman Arlon, "Gila ya tu orang, gue lupa kalau dia juga gay bisa-bisa burung gue--eh? Nah kan, lupa gender saking lamanya berkumpul sama orang-orang gak waras disini, tambah gede malah tambah oon."
"Honey!" Sial, Veronica terkejut mendengar panggilan bernada itu dibelakangnya.
"Muncul lagi orang sinting, mending gue kabur," Veronica buru-buru berjalan cepat.
"Honey kau mau kemana?"
"Kenapa jadi ngikutin sih tu mahluk astral," dumel Veronica mulai berlari cepat di Koridor mengabaikan tatapan semua murid yang seolah syok sampai menjatuhkan makanan mereka melihat keduanya saling mengejar.
Ia bersembunyi dibalik dinding, merasakan tak ada lagi suara Jayden, Veronica melirik guna mengintip dan ternyata Jayden memang tidak ada, tubuhnya sampai luruh merasa leg--
"Honey kau disini ternyata."
"AKHH!!!" Veronica memekik terkejut mendonggakan kepalanya melihat Jayden berdiri mengukung gadis itu, "Menyingkir! Jangan menggangguku!"
"Tapi kita belum membahas kesepakatan itu, kau tidak mau ponselmu? Atau kau ... tidak mau jati dirimu ku sebar?" ancam Jayden, pria dengan tahi lalat dibawah matanya tersenyum manis menjatuhkan satu lutut didepan Veron, "Aku ingin makan malam romantis hari ini, hanya kita. Kumohon honey."
"Honey-honey lo kira gue madu!" sentaknya membuat satu alis pria tampan dengan seragam yang terkena pilox darinya naik sebelah, "Jayden, baiklah. Kita bicarakan ini nanti tapi sekarang jangan mendekatiku, jangan menyentuhku, dan jangan memanggilku seolah kita sudah kenal dekat okay?"
Tiba-tiba Veronica membulatkan mata kala pria itu memeluknya dengan dagu diletakan didada Veron, bibirnya mengerucut dengan alis layu, "Tidak bisa, Aku butuh kepastian dengan hubungan kita. Aku--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To Normal (Ending)
Fantasy(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟒) ⚠ (PART KE ACAK!) ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ⚠ 𝘇𝗼𝗻𝗮 𝗥𝗲𝘃𝗲𝗿𝘀𝗲𝗛𝗮𝗿𝗲𝗺 ☠︎︎! _______ Ayyara Veronica hanyalah gadis dengan kultur wajah biasa saja, sifatnya ju...