BTN 62🌱

11.7K 1.3K 209
                                    

☻ᴴᵃᵖᵖʸ ᴿᵉᵃᵈᶦⁿᵍ❥




5 hari terlewati ...

Di sebuah kamar dengan bau maskulin yang khas dan rapih terduduknya Veronica ditengah kasur, dengan mengenakan kemeja berwarna hitam milik pria kejam bernama Silas itu ia memeluk lututnya sendiri.

"Kapan gue bisa keluar dari tempat ini," lirihnya menenggelamkan wajah diantara lutut, "Cih, dia pikir gue mau makan-makanan beracun itu lagi? Dasar cowok sinting! Gila!"

Tatapan sinis Veronica berikan pada sepiring makanan yang terlihat lezat diatas nakas lampu tidur, ia tidak mau dibodohi lagi walaupun perutnya bergemuruh lapar sejak tadi.

Cklek, suara pintu dibuka dan munculah pria tua ber netra abu-abu dengan rambut yang mulai memutih membawa senampan makanan lagi.

"Makanlah," titah pria itu hendak menyimpan diatas nakas namun lagi-lagi sepiring makanan tadi pagi belum disentuh sama sekali oleh perempuan ini, "Kenapa kau masih belum memakannya?"

"Aku tau disalah satunya terdapat racun mematikan! Kalian tidak akan bisa membodohi ku lagi setelah kejadian beberapa hari lalu! Aku sudah siaga sekarang," Veronica memalingkan wajahnya yang kesal.

Ya, kejadian beberapa hari lalu yang membuatnya berfikir dua kali untuk memakan semua sarapan menggugah selera ini.

Flashback.

"Woahhh! Ini semua makanan itu?! Hadiah untuk ku?" binar Veronica kala dirinya dituntun memasuki ruang makan.

Dimeja besar dan panjang ini tersedia beraneka makanan enak, Silas juga duduk santai menghisap teh nya.

"Makanlah, ini memang di khususkan untuk dirimu," ujar pria dengan mata memandang dingin dirinya itu.

"Aku ingin ini, ini dan ini, oh! Ini juga!" ia duduk dan mulai menyimpan beberapa makanan keatas piringnya.

"Dasar rakus, mirip seperti tikus," cemooh Silas menyimpan tehnya, "Ah, iya. Sebelum itu minumlah teh di gelas ini, kau akan menyukainya."

Mulut Veronica sudah disumpal daging ayam, ia berhenti mengunyah kala seorang bawahan menghidangkan teh dari teko ke dalam gelas.

"Apa kau terbiasa makan seperti ini? Tidak ada tatak Rama makan sama sekali," kritik Silas menatapnya jijik.

"Ini juga salahmu yang tidak memberiku asupan makanan dari kemarin! Jika kau tidak menyukai cara makanku jangan menatapku!"

Silas mendengus kasar, seringaian nya muncul melihat perempuan itu mulai mengambil gelasnya, ia akan membuat perempuan ini menderita dengan racun yang berada di dalam air nya dan membuktikan pada semua bawahan jika dirinya tidak pernah menaruh rasa apapun pada perempuan seperti ini.

Begitu diteguk anehnya jakun Silas ikut bergerak dengan senyum yang perlahan pudar, ada sesuatu yang mengganjal dihatinya melihat Veronica hendak menghabiskan air teh itu.

Dor! Tanpa kata dirinya menembak gelas ditangan Veronica hingga hancur dengan mata terbelalak lebar.

"Hentikan Veronica! Teh itu--!"

Back To Normal (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang