BTN 42 🌱

14.9K 1.6K 369
                                    

☻ᴴᵃᵖᵖʸ ᴿᵉᵃᵈᶦⁿᵍ❥













Pagi ini seperti biasanya Veronica menata sarapan pagi sebelum ia dan para Tuannya berangkat menuju sekolah, namun sesekali gadis itu terdiam menatap kursi Ace yang kosong.

"Veron? Kau tidak mau mengucapkan selamat padaku?" tegur Arlon mengunyah pelan roti nya, "Padahal aku sudah memenangkan kompetisi renang tapi kau belum mengucapkan sepatah katapun padaku, rasanya sakit sekali."

Veronica mengerjap sadar, ia menyengir tak enak, "Aku lupa, baiklah pagi ini aku juga mengucapkan selamat untuk kemenangan Tuan Arlon dan Tuan Archer di perlombaan menakjubkan kalian, kalian keren sekali bisa menyabet piala dan piagam itu."

"Kau juga keren, mengalah untuk seorang pecundang yang hanya bisa mengancam," kata Archer begitu santai sembari mengelus rambut Veron yang kini terdiam seketika, "Duduklah dan makan sarapan mu, kau suka selai stroberi? Ini, aku sudah mengoleskan nya di roti bakar mu."

"A-- baik Tuan," baru menarik kursi tatapan mereka terjurus pada seseorang yang baru menuruni anak tangga, "Tuan Ace."

"Ace kau tidak sarapan bersama kita lagi?" panggil Aiden membuat langkah Ace terhenti, "Kemarilah kursi mu sudah ingin direbut Arlon, aku tau kau paling tidak suka tempat duduk mu diambil alih."

"Jadwal ku padat," jawab Ace singkat tanpa melirik Veron sedikitpun, ia sampirkan tas disamping bahu lalu melenggang pergi.

Veron tertunduk, luka di bibirnya saja belum kering sekarang ditambah sikap Ace yang semakin menghindar bahkan membuat Veron tak enak karena persaudaraan kelimanya merenggang, meja makan jadi terasa tak lengkap lagi.

"Jangan hiraukan dia, Ace hanya terlalu sibuk dengan kegiatannya karena sebentar lagi ia akan masuk final, berhenti menyalahkan dirimu," seakan paham dengan ekspresi Veronica, Demon menarik tangannya untuk duduk segera, "Selesaikan sarapan mu, kita berangkat bersama kau tidak perlu membawa motor."

"Apa, sampai sekarang Tuan Demon masih saling mendiami Tuan Ace?" tanya Veron mendonggak menatapnya, "Maaf, semuanya salahku. Tuan Ace hanya salah paham dengan kejadian itu sampai memukuli Tuan Demon."

Senyum tipis Demon muncul, rambut Veron diusak pria itu, "Tidak apa-apa aku akan mencoba berbaikan dengan Ace, kau tenang saja. Kejadian malam itu lupakan lagipula luka dikepala ku tidak terlalu parah."

"Apa kubilang tentang tidak menyalahkan dirimu sendiri hm? Ace hanya terlalu labil. Dia keras kepala dan egois jadi kau tidak perlu susah payah menjelaskan apapun pada Ace," ujar Archer bernada dingin melirik Veronica yang mulai memakan rotinya perlahan, "Jangan hanya melihat Ace, Veron. Banyak orang yang lebih peduli padamu daripada pria itu."

"Iya?" gumam bingung Veron.

"Astaga sudahlah, Ace nanti juga akan baik lagi jangan hiraukan dia, tersenyumlah sweetie wajah tertekuk mu membuat mood ku buruk," Arlon menarik dia sudut bibirnya mengarahkan agar Veron tersenyum.

Kekehan Veron terdengar, ia hanya mengangguk tersenyum manis hingga mendapat usapan dari Demon dan Archer dikepala nya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Back To Normal (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang