BTN 29 🌱

20K 2.1K 203
                                    

☻ᴴᵃᵖᵖʸ ᴿᵉᵃᵈᶦⁿᵍ❥










Mengulik sedikit tentang keluarga Ashton yaitu keluarga Veronica yang abai dengan apa yang akan terjadi pada putrinya diluaran sana, sang Ibu, Rihana dan Ayahnya Ashton tampak tenang menghabiskan makan malam mereka dimeja makan.

Tak hanya itu disana juga kedatangan tamu dari keluarga Ibunya Rihana sendiri yang membuat suasana sedikit menekan wanita berambut sebahu itu.

"Apa Kak Ashton mau tambah lagi? Aku yang memasakkan ini semua khusus untuk mu," suara sang Adik membuat Rihana yang duduk disebelah suaminya meremat sendok, "Apa ini daging kambing? Yaampun Kakak apa kakak tidak tau kalau Kak Ashton alergi dengan makanan ini? Kak Rihana sangat buruk sebagai istri, harusnya Kakak lebih tau tentang kesukaan suamimu sendiri kalian sudah berumah tangga bertahun-tahun."

"Aku--"

"Dia kan mamang tidak pernah becus menjadi seorang istri, sedari kecil sifatnya selalu menyebalkan membuatku menyesal telah melahirkan perempuan seperti itu," cibiran itu tak dilontarkan oleh orang lain, tetapi ibunya sendiri! "Lihat Axen, dia bahkan lebih baik daripada kau Rihana. Dia lebih tau kegemaran suami mu bahkan kurasa lebih pantas dia menjadi istri dari suami mu."

"Tapi Axen laki-laki Ibu," Rihana sudah cukup muak dengan semua ini, sudah sedari kecil dirinya menahan semua tekanan dari keluarganya sendiri hanya karena dirinya berjenis kelamin perempuan, "Aku lebih baik daripada dia dalam melayani suamiku, jika aku tidak menikah dengan suamiku kita tidak akan mendapatkan Villiant!"

Ya, Axen adalah adik laki-laki kemayu nya yang senang sekali berdandan layaknya perempuan, Rihana selalu menahan emosinya kala pria itu bersikap layaknya jalang yang selalu menggoda sang suami jika ada perkumpulan seperti ini.

"Sudah, jangan bertengkar dimeja makan," ujar Ashton menengahi, ia kemudian berujar pada Axen, "Axen, tolong ambilkan air kedalam gelasku."

"Biar aku saja--" Rihana sudah berdiri sebelum suara dingin Ashton terdengar.

"Tidak, biarkan Axen yang melayani ku. Kau habiskan makanan mu."

"Sayang, tapi aku yang lebih berhak! Aku istrimu!" Rihana menggeleng tak percaya, bisa dia lihat wajah tersenyum miring Axen seolah mengejeknya, "Kenapa kau selalu bersikap lembut pada pria itu? Ibu dan Ayah juga, kenapa kalian tidak pernah menganggap ku ada. Kalian selalu menentang semua keinginan ku bahkan hidupku! Hanya Axen yang ada dimata kalian!"

"Sudahlah Rihana, jangan memulai drama mu kau tidak sopan sekali. Suamimu masih makan," tegur malas Ayahnya membuat Rihana menahan sesak yang kian mendera.

Perempuan itu akhirnya duduk kembali membiarkan Axen melayani suaminya dengan saling melempar senyum.

"Oma! Opa! Kapan kalian datang kenapa tidak membangunkan ku!" seruan senang Villiant dari atas tangga berlari mendekati mereka, "Ada Kak Axen juga!"

"Hai sayang," sapa ceria Axen ditatap tajam Rihana, dia memang selalu pintar mencari muka.

"Cucuku kemarilah sayang," ujar senang sang Oma, Villiant berhambur kepelukan wanita paruh baya itu, "Kau semakin cantik dan manis saja, bagaimana sekolah mu hm? Lancar kan?"

"Tentu saja Oma, senin nanti aku akan mengadakan perlombaan disekolah!" jawabnya girang, "Apa Oma dan Opa tau? Veronica sudah pergi dari Mansion ini, dan dia tidak pernah kembali lagi sudah lama."

"Baguslah, kami tidak peduli karena hanya kau cucu kami seorang," Oma nya mengecup pipi pemuda itu, "Rihana, awas saja jika kau berani meninggikan suaramu atau membuat cucuku Villiant menangis, sayang. Jika perempuan itu mengkasari mu mengadulah pada kami."

Back To Normal (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang