26. une teinte de rose

329 109 7
                                    

Pagi berikutnya mereka sudah dalam perjalanan ke stasiun untuk kembali ke garis depan karena tugas Jeffryson sudah selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi berikutnya mereka sudah dalam perjalanan ke stasiun untuk kembali ke garis depan karena tugas Jeffryson sudah selesai. Sekarang dia akan kembali ke kehidupan dalam parit bersama para serdadu lainnya untuk berperang.

Meski kehidupan di luar parit jauh lebih baik dan nyaman, namun sebagai seorang Jenderal tentu Jeffryson akan lebih memilih berada dalam parit sampai perang selesai. Mengambil segala resiko demi mengawasi pasukannya dan memastikan kemenangan bagi negaranya.

Matahari baru saja terbit, menyebarkan cahaya lembut ke seluruh penjuru kota yang masih berkabut. Kendaraan militer yang mereka tumpangi melaju dengan mantap, membelah jalanan yang mulai sibuk oleh aktivitas pagi.

Rosanné duduk di samping Jeffryson, memandang keluar melihat apa saja yang ada disana. Aktivitas pagi yang terbilang sudah cukup sibuk.

Jeffryson sesekali melirik Rosanné, melihat raut wajahnya yang tampak lelah namun tegar. "Bagaimana perasaanmu pagi ini?" tanya Jeffryson, suaranya lembut namun penuh perhatian.

Rosanné menghela napas, matanya masih terpaku pada pemandangan di luar. "Aku merasa sedikit lebih tenang, tapi tetap saja... tidak mudah menerima semua ini," jawabnya dengan suara pelan.

Jeffryson mengangguk, mengerti betul perasaan Rosanné. "Perang memang tidak ada yang mudah, Rosé. Kau harus tangguh dan selalu siap dalam situasi apapun," katanya dengan penuh keyakinan.

Rosanné tersenyum tulus pada Jeffryson merasakan bahwa meski pertemuan mereka adalah sebuah tragedi yang juga menyebabkan dirinya dibenci oleh negara, namun Jeffryson yang ia pandang bengis selama ini selalu memiliki cara tersendiri untuk melindunginya.

Mobil terus melaju mengantar dua muda mudi itu ke stasiun.

Saat mereka mendekati stasiun, suasana mulai berubah. Keramaian semakin terasa, dengan tentara yang berlalu lalang dan kendaraan militer yang parkir di berbagai sudut. Suara hiruk-pikuk dari orang-orang yang sibuk dengan tugas mereka menciptakan suasana yang sibuk namun teratur.

"Apakah didepan ada sesuatu?" Tanya Rosanné yang menyadari jalanan mulai ricuh. Gadis itu sampai berjinjit dari duduknya untuk melihat kerumunan di depan sana

Jeffryson juga melihat kearah yang sama, dengan penasaran "sepertinya ada insiden, entahlah."

Jalan yang mereka lalui mulai penuh akan prajurit yang sepertinya kewalahan dan sangat sibuk. Pagi ini memang pagi yang sibuk, namun keadaan di stasiun terlalu ricuh untuk dikatakan sibuk.

Hingga, begitu mereka sampai di stasiun, keadaan berubah menjadi kacau. Banyak prajurit Jerman yang terluka yang dibawa ke stasiun untuk kemudian dikirim ke markas medis. Suasana di stasiun sangat sibuk dan penuh kericuhan. Tentara yang terluka berbaring di tandu, sementara petugas medis stasiun berlarian memberikan pertolongan pertama.

Para tentara itu berasal dari garis depan, tentu saja. Karena setiap prajurit terluka parah tidak akan di rawat di kamp perawatan di sana melainkan langsung dikirim ke markas medis di kota.

GERMANY, 1917 (The Train Love and Fire)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang