chap 35

1.9K 384 105
                                    

Jaemin termenung, membiarkan keheningan di kamar mewah tersebut seolah menelannya. Isak tangis nya tak lagi terdengar, pandangan nya kosong seolah tak ada kehidupan. Sarapan yang Xiaojun antarkan sama sekali tak ia sentuh, pria itu akhirnya keluar setelah Jaemin nyaris menyerang nya.

Dan bahkan walau berjam jam berlalu, Jaemin masih jatuh dalam penyesalan nya sendiri.

Jika--Jaemin lebih kuat dan Jisung tak jatuh..

Jika Jaemin tak di culik..

Jika Jisung tak menyelamatkan nya..

Jika Jaemin bisa membantu Jisung..

"Maaf, maafin gue Ji, maaf.."

Jaemin mengerang kesal, tak bisa menepis bayangan wajah Jisung saat memohon di lepaskan, tak bisa membayangkan bagaimana sakitnya Jisung.

"ARGHHH BALIKIN ADEK GUE! GUE MAU KETEMU JISUNG!"

Jaemin melangkah turun dari kasur, berjalan ke pintu setelah meraih patung kayu yang ia pajang di atas meja di sana.

BRAKK

BRAKK

"BUKA PINTU NYA!"

Jaemin dengan geram memukul pintu dengan patung tersebut, "BUKA PINTU NYA ANJING!"

"BUKA PINTU NYA! LO PADA GAK KENAL GUE HAH?! GUE JUGA TUAN KALIAN!"

Trakk

Patung tersebut patah, Jaemin melempar nya, kembali memukuli pintu dengan tangan dan menendang nya.

"ABANG BUKAIN PINTU!"

"ABANG AKU MOHON!"

"AKU MOHON SURUH MEREKA BUKAIN PINTU!" teriakan Jaemin terdengar serak.

"Abang aku mohon! Cari Jisung! Cari adik aku!"

Jaemin jatuh berlutut, mengetuk pintu dengan sisa tenaga nya, "Abang tolong..buka pintu..tolong.."

"Bukain pintu! Aku mohon abang!"

Jaemin putus asa, tangannya yang memerah karena terus mengetuk pintu kini jatuh terkulai, "Abang..Jaemin mohon.."

"Jaemin mohon bukain pintu.."

"Jaemin mohon abang, Jaemin mohon.."

Dan sialnya Jaemin kembali menangis, bahkan saat tenggorokan dan matanya terasa perih, Jaemin masih tak bisa menghentikan tangis nya.

"Abang, Jisung pasti takut.."

"Tolongin dia, dia pasti takut.."

_________________________

Sehun dengan ragu mendekati pintu kamar sang adik, papan di pintu tersebut masih bagus bahkan walau bertahun tahun sudah berlalu.

Tuan muda Na Jaemin

"Bagaimana?"

"Tuan muda terus berteriak agar kami membuka pintu, namun sekitar 1 jam lalu teriakannya tak lagi terdengar," lapor salah satu bodyguard tersebut.

Sehun menarik nafas dalam, tampak ragu untuk masuk, "Buka--pintu nya."

Bodyguard tersebut mengangguk, mengeluarkan kunci dan segera membuka pintu, lantas Sehun dengan ragu meraih gagang pintu.

"Huftt, aku pasti bisa menenangkan Jaemin."

Cklekk

Sehun mengernyit saat pintu agak susah di dorong, ia tak memaksa, dengan susah payah masuk dan memeriksa apa yang ada di belakang pintu.

Dark SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang